Bisnis.com, JAKARTA – Meningitis adalah kondisi ketika selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges) mengalami peradangan.
Salah satu jenis meningitis yang jarang terjadi adalah meningitis eosinofilik. Penyakit ini disebabkan oleh parasit yang ditemukan di tanah, tinja, dan pada beberapa hewan dan makanan, seperti siput, ikan mentah, unggas, atau makanan yang terkontaminasi.
Meningitis eosinofilik paling sering berkembang dari parasit tertentu yang biasanya menginfeksi hewan, bukan manusia. Karena itu, penyakit ini jauh lebih jarang terjadi dibandingkan meningitis virus atau bakteri.
Meskipun jarang terjadi, beberapa orang mungkin berisiko terkena meningitis eosinofilik karena tempat mereka tinggal, bepergian, atau bekerja.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang penyakit ini:
Penyebab
Meningitis eosinofilik disebabkan terutama oleh tiga jenis parasit, yaitu Angiostrongylus cantonensis, Baylisascaris procyonis, dan Gnathostoma spinigerum.
Parasit ini biasanya menginfeksi hewan, bukan manusia. Manusia terinfeksi terutama dengan memakan hewan yang terinfeksi atau makanan yang terkontaminasi, seperti:
- A. cantonensis: Orang dapat terinfeksi dengan memakan siput mentah atau setengah matang atau produk yang terkontaminasi.
- B. procyonis: Orang terinfeksi dengan tidak sengaja menelan telur parasit yang menular. Telur-telur ini dapat ditemukan dalam kotoran rakun dan lingkungan (seperti tanah) yang terkontaminasi oleh kotoran rakun.
- G. spinigerum: Orang dapat terinfeksi dengan memakan ikan air tawar mentah atau setengah matang atau belut, katak, unggas, atau ular.
Namun, meningitis parasit umumnya tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain.
Tanda dan gejala
Orang yang terinfeksi parasit ini dapat mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, leher kaku, mual, muntah, fotofobia (kepekaan terhadap cahaya), dan perubahan mental (kebingungan).
Mereka mungkin juga mengalami kesemutan atau nyeri pada kulit mereka dan mengalami demam ringan.
Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi yang parah seperti kehilangan koordinasi dan kontrol otot, kelemahan, kelumpuhan, koma, cacat permanen, dan bahkan kematian.
Diagnosis
Menurut CDC, penyakit ini dapat didiagnosis dengan menguji sampel darah atau cairan serebrospinal. Namun, menemukan parasit ini dalam cairan serebrospinal atau jaringan tubuh lainnya dapat menjadi tantangan tersendiri.
Selain tes laboratorium, riwayat perjalanan seseorang, pemeriksaan klinis dan tes medis tambahan seperti pemindaian otak dapat membantu dalam mendiagnosis kondisi ini.
Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus yang tersedia untuk meningitis eosinofilik. Dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri untuk sakit kepala dan untuk mengurangi reaksi tubuh terhadap parasit.
Meskipun parasit Angiostrongylus cantonensis umumnya ditemukan di beberapa bagian Asia dan Kepulauan Pasifik, kasus-kasus telah diidentifikasi di Amerika Serikat juga.
Menurut CDC, parasit ini kemungkinan besar telah ada di Georgia sebelum tahun 2019, karena sebelumnya terdeteksi di Florida dan Alabama. Antara tahun 2011 dan 2016, enam kasus yang dicurigai terjadi pada manusia dilaporkan di Texas, Tennessee, dan Alabama. (Kresensia Kinanti)