Bisnis.com, JAKARTA — Kereta Panoramic kini bisa jadi pilihan untuk bepergian, salah satunya menuju ke Bandung. Seperti apa rasanya?
Bisnis berkesempatan menaiki Kereta Panoramic menuju Bandung dari stasiun Gambir, Jakarta menggunakan kereta Argo Parahyangan pukul 06.30 pagi.
Untuk menaiki kereta ini, pintu masuk di stasiun Gambir dibedakan dengan pintu keberangkatan kereta lainnya, yakni menggunakan Pintu Timur VIP yang berada di antara Pintu Selatan untuk keberangkatan, dan Pintu Utara untuk kedatangan.
Untuk menaiki kereta, penumpang diminta bersiap dan sudah ada di kereta 30 menit sebelum jam keberangkatan.
Memasuki kereta, penumpang dapat melihat gerbong kereta yang bersih, dengan bangku 2-2, pemandangan luas dengan jendela memanjang dari ujung ke ujung gerbong.
Untuk naik kereta Panoramic, ada baiknya memilih jadwal pagi, sebelum matahari terik agar tidak silau dan gerbong menjadi panas. Pasalnya, jendela yang memanjang tidak memungkinkan penumpang untuk menutup jendela khusus di tempat duduknya.
Sedangkan, jika naik pada malam hari, penumpang tidak bisa melihat pemandangan indah sawah, pegunungan, hingga air terjun di sepanjang perjalanan.
Sayangnya, karena jendelanya juga ada di sepanjang atap gerbong kereta, tidak ada kabin untuk menaruh tas di atas tempat duduk, sehingga tas harus dipangku atau ditaruh di lantai.
Untuk memesan kursi di kereta ini, calon penumpang bisa mengakses aplikasi KAI Access atau menggunakan aplikasi OTA. Kereta berkapasitas 38 penumpang itu dibanderol dengan harga Rp375.000 per kursi.
Spesifikasi kereta panoramic
Kereta Panoramic merupakan kereta dengan spesifikasi khusus untuk menikmati panorama di sepanjang perjalanan. Pelanggan tidak perlu ragu untuk naik Kereta Panoramic karena kaca Kereta Panoramic didesain khusus untuk tahan pecahan dan panas.
Kaca Kereta Panoramic menggunakan tipe duplex tempered. Jika kaca terkena benda asing tidak akan membahayakan penumpang yang di dalam karena kaca tersebut tidak mudah berlubang. Jika kaca mengalami tekanan kuat, bentuknya hanya berupa retakan sehingga aman bagi penumpang.
Kaca tipe ini juga dapat menahan panas cahaya dari luar sehingga penumpang tidak akan merasakan silau dan panas. Kereta juga didukung dengan AC dengan kapasitas khusus untuk pengaturan suhu yang optimal.
Saat ini, pengelolaan Kereta Panoramic dilakukan oleh anak usaha KAI yaitu KAI Wisata. Ke depan, info terbaru terkait pengoperasian Kereta Panoramic setelah masa Nataru dapat dipantau melalui media sosial KAI Wisata di Instagram, Tiktok, dan Youtube.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
