Bisnis.com, JAKARTA — Menjadi musisi di Indonesia ternyata bukanlah profesi yang mudah dan penuh dengan tantangan.
Selain tak ada fasilitas, hak-hak musisi yang didukung pemerintah juga tidak ada. Para musisi umumnya berjuang sendiri agar musiknya bisa dinikmati dan dikenal banyak orang.
Musisi dan komposer senior Addie MS salah satunya, masih harus berjuang keras untuk mengenalkan musik terutama musik klasik dan simfonik di Indonesia.
Minimnya fasilitas atau ruang terbuka untuk sekadar berlatih atau tampil dengan bebas membuatnya harus bekerja ekstra keras agar memiliki pendengar, bahkan harus tampil di negara lain yang punya fasilitas mumpuni.
Diajak Bangun IKN Nusantara
Seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara baru, Nusantara, di Kalimantan Timur, otorita IKN mengajak stakeholder di bidang seni, dari pegiat seni, budayawan, dan musisi untuk turut serta memberi "nyawa" di IKN.
Addie melihat hal ini sebagai kesempatan besar untuk mendukung kesejahteraan seniman di Indonesia, termasuk musisi.
"Kami gembira IKN bisa mulai diwujudkan karena ini sebetulnya udah rencana dari zaman Bung Karno, kan. IKN dimulai dengan mengajak bicara soal pengembangan seni budaya dan saya salut dan it's a good start," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Addie mengungkapkan bahwa Indonesia sampai saat ini tak punya concert hall dan ruang terbuka yang cukup, terutama di pusat kota dan yang dibangun oleh pemerintah.
Jika membandingkan dengan negara tetangga, Singapura punya lebih dari 4 concert hall dan ada ruang terbuka di Botanical Garden. Malaysia, Thailand dan, Filipina juga punya sedangkan Indonesia tidak punya.
Harapannya, dari pembicaraan bersama IKN, nantinya pemerintah bukan hanya akan membangun bangunan setara Opera House dan concert hall, tapi juga teater-teater yang bisa memfasilitasi seni kesenian daerah lainnya.
Terkait musik klasik yang menjadi spesialisasi Addie MS, dinnegara-negara lain musik klasik, orkestra, dan sejenisnya sudah mulai berkembang.
"Korea orang dulu cuma tau K-pop, sekarang Korea udah berkembang ke musik klasik, orkestra juga berkembang, Singapura, Thailand, dan Asia secara umum makin maju. Tapi, Indonesia belum ada, bahkan belum bisa masuk dalam peta musik simfonik dunia. Saya berjuang tapi kita belum sampai, kita di luar itu. Musik dan seni itu perlu didanai pemerintah," ujarnya.
Di Australia contohnya, sepertiga biaya konser berasal dari subsidi pemerintah, musisi juga diberi keringanan pajak. Sementara di Indonesia tidak ada prpgram serupa, ditambah tidak didukung oleh infrastruktur yang mumpunk.
"Jadi ketika IKN mulai dengan pembicaraan seni budaya saya bersyukur alhamdulillah, semoga ini awal yang baik. Saya harap nanti bukan cuma ada bangun concert hall, teater dan lain sebagainya yang hanya memfasilitasi musik klasik, tapi semua sampai stand up comedian, dan siapa saja yang mau berekspresi harus diberikan fasilitas untuk berekspresi," tambahnya.