Cara menurunkan tekanan darah tinggi tanpa obat-obatan/Freepik.com
Health

Tangani Hipertensi, Kenali Prosedur Denervasi Ginjal

Mutiara Nabila
Selasa, 22 Agustus 2023 - 19:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu penyakit paling sering dialami dan sering kali dianggap sepelei. 

Padahal penyakit darah tinggi sendiri bisa berakibat fatal karena bisa menjadi faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga gagal ginjal. Hal ini yang menjadikan hipertensi sebagai penyebab utama kematian di dunia. 

Hipertensi dapat dipicu oleh berbagai faktor, misalnya faktor keturunan, usia, pola hidup yang tidak sehat, konsumsi minuman beralkohol dan merokok. 

Dr. dr. Faris Basalamah, Sp.JP(K) dari Heartology Cardiovascular Hospital menjelaskan tekanan darah yang normal ditunjukkan dengan angka di bawah 120/80 mmHg pada pengukuran tensimeter. Jika lebih tinggi dari angka tersebut sudah bisa dikategorikan sebagai tekanan darah tinggi. 

Pada beberapa orang, hipertensi sulit dikendalikan meski dengan pengobatan khusus. Kondisi tersebut dikenal dengan istilah hipertensi resisten, yaitu kegagalan untuk mengontrol tekanan darah meskipun telah mengkonsumsi dosis maksimum dari obat yang diberikan dokter. 

Dokter Faris menjelaskan pasien dengan hipertensi resisten biasanya tetap memiliki gejala meski telah mengkonsumsi dosis maksimum dari kombinasi tiga obat hipertensi yang berbeda.

Mengenal Denervasi Ginjal

Untuk kasus hipertensi resisten, tersedia prosedur canggih menggunakan gelombang radio yang menyasar saraf simpatetik untuk secara aktif mengatur tekanan darah supaya dapat terkendali.

Teknologi ini disebut dengan Denervasi Ginjal (Renal Denervation), yaitu prosedur tanpa bedah dan minim luka, hanya dengan memasukkan kateter lewat arteri femoralis aatau arteri besar pada pangkal paha untuk kemudian mengeluarkan gelombang radio intens yang diarahkan pada saraf-saraf di sekitar ginjal. 

Prosedur ini berperan pada mekanisme hipertensi, dilakukan terutama pada pasien yang sudah tidak mempan dengan kombinasi beberapa obat penurun tekanan darah. 

Prosedur denervasi ginjal juga efektif membantu pasien hipertensi yang memiliki efek samping dari obat konvensional, serta pasien yang tidak patuh dan kesulitan mengkonsumsi obat hipertensi dalam jangka panjang.

Prosedur ini memiliki banyak keuntungan, antara lain aman untuk ginjal karena dilakukan dalam waktu singkat kurang lebih 1 jam, dan setelah 1-2 hari rawat inap pasien bisa langsung pulang.

Pasien juga tidak memerlukan implan atau pemasangan alat apapun sehingga sangat efektif untuk menurunkan risiko stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer dan kerusakan pembuluh darah retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan. 

Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Dokter Faris mengatakan, hipertensi sendiri dapat dikontrol dengan modifikasi gaya hidup, misalnya dengan diet rendah garam, mengurangi asupan makanan berlemak, hindari konsumsi alkohol dan stop merokok. 

Namun, apabila sudah dilakukan namun hipertensi tidak kunjung terkontrol, maka pemberian obat-obatan diperlukan untuk membantu mengendalikan tekanan darah, dan kemungkinan obat-obatan ini harus dikonsumsi secara berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama hingga seumur hidup, tergantung derajat hipertensi. 

Hal ini mengharuskan kedisiplinan dan kepatuhan pasien dalam mengonsumsi obat-obat hipertensi.

Adapun, dengan tindakan Denervasi Ginjal menjadi terobosan baru dalam bidang medis untuk penanganan hipertensi resisten di Indonesia. 

Denervasi ginjal diklaim terbukti mampu meningkatkan kualitas hidup pasien-pasien hipertensi, menghindari komplikasi yang lebih jauh berupa kerusakan organ-organ tubuh yang penting akibat kasus hipertensi yang tidak tertangani dengan baik.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro