Ilustrasi hipertensi/istimewa
Health

Obat-Obatan yang Harus Dihindari Penderita Hipertensi

Salma Permata Dewi
Jumat, 28 Juli 2023 - 12:14
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Hipertensi merupakan penyakit yang cukup umum diderita. Ini berkaitan dengan tekanan darah.

Anda terkena hipertensi jika tekanan darah terlalu tinggi, sekitar 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Walaupun umum, kondisi ini bisa menjadi serius jika tidak ditangani. Penderita mungkin jarang atau tidak merasakan gejala. Oleh karena itu, pengecekan tekanan darah penting untuk mengetahuinya.

Dilansir dari World Health Organization, ada faktor-faktor risiko seseorang terkena hipertensi. Ini meliputi banyak hal mulai dari umur hingga gaya hidup. Berikut adalah faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena hipertensi.

- usia yang lebih tua, lebih dari 65 tahun
- genetika
- kelebihan berat badan atau obesitas
- tidak aktif secara fisik
- diet tinggi garam
- minum terlalu banyak alkohol
- perubahan gaya hidup, seperti merokok

Orang dengan tekanan darah sangat tinggi (biasanya 180/120 atau lebih tinggi) dapat mengalami gejala sebagai berikut.

- sakit kepala parah
- nyeri dada
- pusing
- sulit bernafas
- mual
- muntah
- penglihatan kabur atau perubahan penglihatan lainnya
- kecemasan
- kebingungan
- berdengung di telinga
- mimisan
- irama jantung yang tidak normal

Untuk mencegah terjadinya hipertensi, Anda memang perlu mengubah gaya hidup. Namun, jika sudah menderita, Anda perlu rutin memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter. Ini didukung oleh saran dari National Institutes of Health untuk masyarakat awam bahwa tekanan darah tinggi dapat dikontrol dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup. Ada obat-obatan hipertensi yang diresepkan oleh dokter maupun dijual bebas di pasaran.

Walaupun sudah mengonsumsi obat-obatan hipertensi, Anda juga perlu memperhatikan obat-obatan lainnya yang mungkin memperparah kondisi hipertensi. Dilansir dari WebMD, beberapa obat bisa membuat tekanan darah naik. Beberapa obat dapat berinteraksi dengan obat tekanan darah sehingga dapat mencegah salah satu obat bekerja dengan baik.

Pastikan semua obat yang Anda pilih aman untuk tekanan darah tinggi. Berikan semua daftar obat yang dikonsumsi, baik yang diresepkan maupun yang dijual bebas, kepada dokter yang Anda kunjungi. Membaca label obat sebelum membeli produk yang dijual bebas juga penting dalam pemilihan obat. Jika perlu, mintalah alternatif untuk obat-obatan yang berpotensi berbahaya.

Berikut adalah jenis obat umum yang dapat memperburuk tekanan darah tinggi.

1. Obat Anti Inflamasi Nonsteroid (NSAID)

NSAID sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit atau mengurangi peradangan dari kondisi seperti radang sendi. Namun, NSAID dapat membuat tubuh menahan cairan dan menurunkan fungsi ginjal Anda. Ini dapat menyebabkan tekanan darah meningkat lebih tinggi lagi dan memberi tekanan lebih besar pada jantung dan ginjal.

NSAID juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, terutama dalam dosis yang lebih tinggi. NSAID umum yang dapat meningkatkan tekanan darah adalah Ibuprofen dan Naproxen. Namun, beberapa dokter mungkin menyarankan NSAID yang boleh digunakan bersamaan obat darah tinggi. Oleh karena itu, Anda perlu menanyakan terlebih dahulu ke dokter.

2. Obat batuk dan pilek

Banyak obat batuk dan pilek mengandung NSAID untuk menghilangkan rasa sakit. Obat batuk dan pilek juga sering mengandung dekongestan yang dapat memperburuk tekanan darah dengan dua cara, yakni membuat tekanan darah dan detak jantung meningkat dan mencegah obat tekanan darah bekerja dengan baik.

Pseudoephedrine adalah dekongestan khusus yang dapat meningkatkan tekanan darah. Mintalah saran dokter tentang obat atau cara lain untuk meredakan gejala hidung tersumbat.

3. Obat sakit kepala migrain

Beberapa obat migrain bekerja dengan mengencangkan pembuluh darah di kepala. Ini mengurangi rasa sakit migrain, tetapi dapat menyempitkan pembuluh darah di seluruh tubuh. Ini membuat tekanan darah Anda naik dan mungkin bisa ke tingkat yang berbahaya. Jika memiliki tekanan darah tinggi atau jenis penyakit jantung lainnya, bicarakan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat migrain atau sakit kepala parah.

4. Obat penurunan berat badan

Beberapa obat penurun berat badan dapat memperburuk penyakit jantung. Ini dikarenakan penekan nafsu makan cenderung meningkatkan tubuh Anda. Hal ini dapat membuat tekanan darah naik dan memberi tekanan lebih pada jantung.

Sebelum menggunakan obat penurun berat badan apa pun, baik yang diresepkan atau yang dijual bebas, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter. Obat-obatan ini dapat berguna untuk menurunkan berat badan, tetapi mungkin lebih berbahaya bagi Anda.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro