Bisnis.com, JAKARTA - Pasar beras tanah air tengah dihebohkan dengan isu beredarnya beras plastik.
Hal ini tentu membuat Anda waswas saat membeli bahan pangan utama tersebut.
Tapi, sebenarnya, menurut pakar, tidak ada yang namanya beras plastik.
Nanung Danar Dono, S.Pt., M.Sc., Ph.D, Wakil Ketua Halal Center Universitas Gadjah Mada mengatakan beras dari plastik dikukus mustahil bisa mengembang atau berubah wujud menjadi nasi.
Menurutnya, polimer plastik saat dipanaskan atau dikukus hanya akan berubah jadi plastik panas. Bahkan, jika terlalu panas dia akan mengkerut atau mengkeret, bukan malah mengembang.
“Begitu pula dengan beras plastik komersial. Jika memang benar ada, maka saat dipanaskan ia hanya akan berubah menjadi beras plastik panas, bukan berubah menjadi nasi,” ujarnya dikutip dari laman resmi UGM.
Terutama pada kandungan amilopektin dan amilosa. Contoh jenis beras yang memiliki kandungan amilopektin dan amilosa tinggi adalah beras ketan atau glutten rice atau stiky rice.
“Itulah sebabnya mengapa lemper itu saat digigit sangat liat berbeda dengan arem-arem yang terbuat dari beras biasa,” terangnya.
Nanung menjelaskan industri nasi palsu, telur palsu, ikan (tempura) palsu, kobis palsu, sayur palsu sesungguhnya memang ada di Jepang dan di China. Meski begitu produk-produk tersebut sebatas sebagai bahan displai menu masakan di depan restauran siap saji dan bukan untuk dikonsumsi. Di Jepang, China atau Thailand banyak ditemui restauran-restauran yang memajang menu masakannya dengan produk-produk semacam itu.
Jadi, beras plastik itu hanyalah istilah, dan itu hanyalah butiran plastik saja, bukanlah bisa disebut sebagai beras.
Dikutip dari laman dtphp Luwu, ada juga yang pernah beredar di masyarakat soal beras asli tapi palsu ini merupakan gabungan kentang, ubi jalar dan limbah plastik yang direkayasa sedemikan rupa sehingga berbentuk menyerupai beras.
Tidak hanya itu, produsen beras palsu ini juga menambahkan resin sintetis industri. Resin sintetis ini dikatakan sangat berbahaya jika dikonsumsi karena bisa memicu kanker.
Biaya produksi beras palsu yang rendah dikhawatirkan menarik pedagang grosir untuk menjualnya secara massal agar bisa meraih keuntungan lebih besar. Karenanya kewaspadaan konsumen harus ditingkatkan agar tidak menjadi korban beras palsu.
Berikut ini beberapa ciri-ciri beras asli tapi palsu yang dikutip dari dtphp luwu.
Perbedaan beras asli dan beras aspal
Beras Asli | Beras aspal |
|
|