Bisnis.com, JAKARTA — Hampir semua generasi tahun 90-an tahu dan menggunakan Kaskus untuk berjualan ataupun menjadi langganan. Pasalnya di ulang tahun yang ke 24 Kaskus banyak yang mengaku bernostalgia.
E-commerce pertama di Indonesia ini merayakan ulang tahunnya yang ke 24 pada 6 November lalu. Melalui sosial media resminya Instagram, Kaskus memposting sebuah video yang berisikan momen-momen nostalgia bersama Kaskus sejak awal Kaskus berdiri hingga memasuki umur ke 24 tahun.
Dalam postingan tersebut dilampirkan berbagai tren yang terjadi pada masa ke masa hingga membuat beberapa pengguna Instagram merasa bernostalgia.
| Baca Juga Sosok di Balik Kaskus, 24 Tahun Berdiri dan Sempat Jadi Situs Komunitas Nomor 1 di Indonesia |
|---|
@and**rastomo Dulu udah berasa si paling anak komputer kalau udah masuk Kaskus. Sampe nempelin stiker Kaskus di motor beras keren banget.
@raraspra**esthi Dilempar bata sama dapat cendol… Dapat undangan kopdar tapi nggak datang karena malu… yang setia ngasih ucapan ulang tahun sampai sekarang juga cuman Kaskus
@chepy_l**kman Kaskus banyak kenangan, paling senang sama disturbing picture, dan the lounge jadi tempat nongkrong favorit, sundul gan
Selain bernostalgia kenangan menyenangkan di Kaskus, ada juga yang bercerita pengalaman pribadinya di Kaskus yang kemudian di posting ke sosial media Instagram Kaskus.
Dalam postingan tersebut seorang pengguna X (Twitter) dengan username @muhraufan menceritakan pengalaman berjualan di Kaskus.
"Ketemu rezeki. Hampir putus sekolah pas SMA tapi terselamatkan karena jualan sepatu di Kaskus sampai lulus dan dapat pekerjaan pertama."
Untuk generasi z seperti kelahiran 2000 sampai sekarang pasti merasa asing dengan Kaskus. Berikut adalah sejarah Kaskus yang bisa membantu menambah pengetahuan kamu:
Pada awalnya Kaskus diciptakan oleh tiga anak bangsa yang berkuliah di luar negeri yaitu Andrew Darwis, Ronald, dan Budi. Awalnya mereka membuat KASKUS untuk memenuhi tugas kuliah mereka.
Dengan tujuan awal yaitu untuk mengobati kerinduan mahasiswa Indonesia di luar negeri akan Indonesia melalui berita-berita Indonesia yang diterjemahkan.
Setelah itu Kaskus kemudian mengalami perkembangan yang cukup pesat sehingga pada tahun 2008, Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata memutuskan untuk mengelola KASKUS secara profesional.
Kaskus yang awalnya berada di luar negeri kemudian dipindahkan ke Indonesia dengan lokasi kantor pertama yaitu di mangga besar. Kaskus terus mengalami perkembangan hingga peningkatan jumlah pengguna sebesar 300 persen.
Saat ini kantor terakhir Kaskus setelah beberapa kali pindah ialah di kantor utama Menara Palma dan menamakannya KASKUS Playground.
Saat ini Kaskus masih berkembang pesat dengan 6 juta pengguna dan masih terus bersaing dengan e-commerce yang baru muncul. (Ernestina Jesica Toji)
