Bisnis.com, SOLO — Seorang barista Starbucks mengatakan bahwa tempat kerjanya yang diklaim mendukung Israel itu terus merugi dari hari ke hari.
Melalui akun TikTok bernama @ambrose_darling, ia mengklaim bahwa boikot terhadap Starbucks berjalan lancar.
Oleh sebab itu, ia ingin masyarakat terus melakukan aksi pemboikotan terhadap Starbucks untuk mendukung Palestina.
Dalam video TikTok yang dibagikannya, ia mengatakan bahwa dalam beberapa hari seteleh merebak protes terhadap Starbucks, perusahaan mulai kehilangan pembeli.
"Sebagai seorang barista di Starbucks (saya telah menyampaikan pemberitahuan saya), di masa lalu, saya ingin mengatakan bahwa dalam dua, mungkin tiga hari, telah terjadi penurunan signifikan dalam jumlah pelanggan dan pesanan," ujarnya dikutip dari dailydot.
Menurutnya, sepertiga dari jumlah orang yang biasa datang, kini tidak lagi muncul.
"Dan menurut saya ini adalah tipe orang yang Anda lihat setiap hari, memesan sepanjang waktu—mereka tidak datang," lanjutnya.
Ia pun ingin masyarakat untuk melanjutkan pemboikotan, terutama bagi warga yang tinggal di Amerika Serikat.
"Boikot berhasil. Teruskan. Berhasil. Saya tahu, sering kali, terutama yang tinggal di Amerika Serikat, karena jauh dari situasi yang ada, sepertinya tidak ada yang berhasil dari apa yang kita lakukan di belahan dunia lain, (tapi) ini berhasil. Anda harus terus melakukannya,"
Seperti diketahui, Starbucks menjadi sasaran boikot masyarakat dunia setelah dengan jelas menunjukkan dukungannya terhadap Israel.
Bahkan ini pihaknya sedang menghadapi perselisihan hukum dengan Starbucks Workers United, yang digugat atas pesan “Solidaritas dengan Palestina” yang diposting ke media sosial grup tersebut.
