Bisnis.com, JAKARTA — Kualitas dan kuantitas tidur yang baik sangat mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh. Faktanya, hal ini juga dapat mempengaruhi kesehatan mental.
Orang yang memiliki kualitas tidur yang baik, pola hidup sehat, serta olahraga yang cukup merupakan tiga faktor penting dalam menjaga kesehatan tubuh.
Ketika seseorang bisa memenuhi tiga faktor tersebut maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut akan terhindar dari resiko penyakit apapun. Namun, untuk memenuhi dua tersebut bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan.
Fakta terbaru menemukan bahwa ketiga hal tersebut juga memiliki pengaruh terhadap kesehatan mental dengan kualitas tidur dan kuantitas tidur yang memiliki pengaruh lebih besar.
Seperti dikutip dari realsimple.com pada Selasa (21/11/2023), para peneliti dari departemen psikologi di Universitas Otago, di Dunedin, Selandia Baru, mensurvei lebih dari 1.100 pria dan wanita muda dari Selandia Baru dan Amerika.
Peserta diberikan survei online yang mengukur kebiasaan tidur, olahraga, dan nutrisi mereka. Selain itu, peneliti juga mengukur hasil gejala depresi yang diukur dengan Center for Epidemiological Depression Scale (CES-D), dan kondisi tidur diukur dengan Flourishing Scale. Para peneliti juga mengontrol kovariat seperti demografi, etnis, indeks massa tubuh, dan faktor lainnya.
Hasilnya menunjukkan bahwa kualitas tidur, atau seberapa baik mereka tidur, diikuti oleh kuantitas tidur, atau seberapa banyak mereka tidur, merupakan indikator terbesar tingkat depresi dan kesejahteraan secara keseluruhan, atau berkembang.
Tidur yang tidak cukup, hanya sedikit, dan terganggu dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan mood dan regulasi emosi pada anak-anak dan remaja.
Menurut jurnal yang diterbitkan, Individu yang tidur dalam kisaran 8 hingga 12 jam per malam (tidak lebih atau kurang) dan memiliki kualitas tidur lebih baik melaporkan lebih sedikit gejala depresi.
Sementara itu, faktor lain seperti olahraga dan pola makan memiliki pengaruh lebih sedikit namun yang lebih lemah adalah pola makan.
Olahraga melepaskan endorfin yang membantu meningkatkan semangat dan meningkatkan energi. Selain itu, aktivitas fisik secara teratur telah terbukti membantu mengatasi depresi dan kecemasan.
Hal ini pun berlaku untuk sebaliknya, jika seseorang tidak beraktivitas atau kurang aktivitas maka akan sangat berpengaruh pada kesehatan mentalnya.
Pola makan, meskipun penting, tampaknya menjadi indikator terlemah dari gejala depresi dan rendahnya kesejahteraan dari ketiga indikator tersebut.
Kesimpulannya, menjaga kualitas dan kuantitas tidur serta aktivitas dapat membantu meningkatkan kesehatan mental sehingga membantu kamu lebih bahagia dan tidak mengalami depresi. (Ernestina Jesica Toji)