Bisnis.com, JAKARTA - Gunung berapi memuntahkan gas panas berbahaya, abu, lava, dan batu yang dapat merusak.
Letusan gunung berapi dapat mengakibatkan ancaman terhadap kesehatan, seperti banjir, tanah longsor, pemadaman listrik, kontaminasi air minum, dan kebakaran hutan.
Ada banyak masalah kesehatan setelah terjadinya letusan gunung berapi seperti penyakit menular, penyakit pernapasan, luka bakar, cedera akibat jatuh, dan kecelakaan kendaraan yang terkait dengan kondisi licin dan kabur yang disebabkan oleh abu.
Paparan abu bisa berbahaya bagi bayi, orang tua, dan orang-orang dengan kondisi pernapasan seperti asma, emfisema, dan penyakit paru-paru kronis lainnya yang mungkin memiliki masalah jika mereka menghirup abu vulkanik.
Partikel abu kecil dapat mengikis atau menggores bagian depan mata. Partikel abu mengandung silika kristal, bahan yang menyebabkan penyakit pernapasan yang disebut silikosis.
Selain itu, gas vulkanik yang paling umum adalah uap air, karbon dioksida dan sulfur dioksida.
Sulfur dioksida dapat menyebabkan masalah pernapasan pada orang yang sehat, orang yang memiliki penyakit asma, dan masalah pernapasan lainnya.
Gas vulkanik lainnya termasuk hidrogen klorida, karbon monoksida, dan hidrogen fluorida. Jumlah gas-gas ini sangat bervariasi dari satu letusan gunung berapi ke letusan berikutnya.
Meskipun gas biasanya tertiup angin dengan cepat, namun orang-orang yang dekat dengan gunung berapi atau yang berada di daerah dataran rendah terkena angin yang meningkat yang dapat mempengaruhi kesehatan.
Baca Juga Kumpulan Doa Saat Gunung Meletus |
---|
Gas tersebut dapat mengiritasi mata, hidung, dan tenggorokan. Jika sudah parah gas dapat menyebabkan pernapasan cepat, sakit kepala, pusing, bengkak dan kejang tenggorokan, dan mati lemas.
Secara umum, terdapat 6 penyakit yang perlu diwaspadai pasca erupsi gunung berapi.
1. Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)
2. Infeksi Saluran Pernafasan Bawah (pneumonia dan bronkhitis)
3. Alergi, radang atau iritasi pada mata
4. Alergi, infeksi atau iritasi pada kulit
5. Gangguan saluran pencernaan
6. Perburukan dari penyakit kronik baik karena daya tahan tubuh yang turun maupun karena stres atau lalai makan obat.
Dalam hal ini, ada 7 langkah pencegahan yang perlu diketahui masyarakat untuk mencegah penyakit akibat asap dan debu vulkanik letusan gunung berapi yaitu:
1) Bagi daerah yang terdampak asap dan debu vulkanik, hindari keluar rumah atau tempat pengungsian bila tidak sangat diperlukan
2) Bila terpaksa keluar rumah, gunakan pelindung seperti masker
3) Menutup sarana air atau sumur gali terbuka dan penampungan air yang terbuka agar tidak terkena debu
4) Mencuci dengan bersih semua makanan, buah, sayur
5) Segera cari pengobatan ke sarana pelayanan kesehatan bila terdapat keluhan kesehatan seperti batuk, sesak nafas, iritasi pada mata dan kulit
6) Bagi masyarakat yang memiliki penyakit kronik, pastikan obat rutin harus selalu dikonsumsi
7) Selalu lakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, baik di rumah dan juga semaksimal mungkin di tempat pengungsian. (Lala Wahyuningsih)