Bisnis.com, JAKARTA – Zara, salah satu perusahaan mode internasional terbesar, masih mendapat respon negatif meski sudah memberikan klarifikasi.
Pada Rabu (13/12/2023), Zara mengunggah tulisan klarifikasi di akun Instagram resminya, @zara, dengan mengatakan bahwa iklan kampanye "The Jacket" adalah produk seni.
Foto-foto iklan tersebut pun diklaim sudah dibuat sejak jauh-jauh hari, bahkan sebelum pecahnya perang antara Israel dan Palestina.
"Kampanye tersebut dibuat pada bulan Juli dan pemotretan dilakukan pada bulan September, dengan memperlihatkan patung yang belum selesai dibuat dan berada di studio patung, patung tersebut ditampilkan dengan tujuan sebagai karya seni sekaligus memperkenalkan karya pakaian," tulis Zara.
Pihaknya kemudian mengatakan bahwa pelanggan telah memberikan nilai yang berlebihan terhadap makna pemotretan "The Jacket"
"Sayangnya, beberapa pelanggan merasa tersinggung dengan gambar tersebut, yang saat ini telah dihapus, karena menganggap adanya makna yang jauh dari apa yang menjadi tujuan sebenarnya. Zara menyesalkan adanya kesalahpahaman tersebut dan kami menegaskan kembali rasa hormat yang mendalam terhadap semua orang,”
Namun unggahan tersebut nampak tak memuaskan publik karena dinilai "gaslighting" terhadap apa yang sudah dilakukan.
Gaslighting itu ditujukan pada kalimat "beberapa pelanggan merasa tersinggung dengan gambar tersebut". Netizen pun akhirnya kembali memberikan komentar negatif di media sosial Zara.
"Cancelled. Period," tulis salah satu netizen.
"The problem is Zara you really don’t understand, we will not be back. Like ever," tulis netizen lain.
"GASLIGHTING"
"Dih gaslighting,"
"Apologies not accepted. We stand with humanity," komentar yang lain.
Adapun gaslighting adalah tindakan abusif secara psikologi yang membuat seseorang merasa bersalah setelah mempertanyakan suatu kesalahan terhadap seseorang.
Tindakan gaslighting ini biasanya membuat seseorang merasa bersalah, tidak percaya diri, hingga malu.