15 Mata Uang Terlemah di Dunia, Rupiah Nomor Berapa? Bloomberg/Brent Lewin
Travel

15 Mata Uang Terlemah di Dunia, Rupiah Nomor Berapa?

Mutiara Nabila
Kamis, 22 Februari 2024 - 17:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Nilai mata uang di setiap negara teerus berubah naik dan turun setiap harinya, yang disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut ini daftar mata uang paling lemah di dunia pada 2024. 

Nilai tukar mata uang secara global dipengaruhi pembelian dan penjualan mata uang asing yang terjadi secara terus menerus sepanjang hari.  

Hal ini berdampak pada kapitalisasi pasar valas harian dan membentuk prediksi mengenai masa depan pasar. Adapun, faktor kunci lain mendorong pertumbuhan pasar valuta asing adalah meningkatnya tren urbanisasi dan digitalisasi.

Selain itu, beberapa faktor lainnya adalah tingkat inflasi, kondisi ekonomi global, suku bunga, dan lain-lain. Dalam hal kekuatan mata uang, Amerika Serikat dan Eropa menjadi pemimpin mata uang terkuat di dunia serta dijadikan acuan nilai tukar dari kurs mata uang lainnya. 

Adapun, para pemain industri utama yang berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan pasar valuta asing salah satunya adalah Bank of America Corporation, yang melayani bisnis pasar kecil dan menengah, perusahaan besar, dan konsumen individu dengan rangkaian layanan perbankan yang komprehensif. 

Bank of America Corporation memfasilitasi pemesanan mata uang asing secara online melalui aplikasi mobile banking untuk individu yang memiliki rekening tabungan atau di cabang untuk pemegang kartu kredit.

Selain itu, JPMorgan Chase & Co. adalah perusahaan jasa keuangan terkemuka lainnya yang beroperasi di industri ini.  Perusahaan ini merupakan spesialis dalam pembayaran lintas batas, beroperasi di lebih dari 200 negara dan wilayah, memungkinkan individu mengirim dan menerima uang dalam lebih dari 120 mata uang.  

Berikut ini daftar mata uang terlemah di dunia pada 2024 menurut data CMC Markets dan Forex.com:

5. Rupiah Indonesia (Rp15.619 per dolar AS)

Indonesia menghadapi banyak tantangan, termasuk krisis keuangan Asia pada 1997, Resesi Hebat pada 2007-2008, dan pandemi Covid-19, yang semuanya berkontribusi terhadap melemahnya nilai tukar rupiah.

Selain itu, menurunnya cadangan devisa juga memperburuk depresiasi mata uang. Dengan cadangan yang terbatas, bank sentral Indonesia, Bank Indonesia, menghadapi kesulitan dalam melindungi mata uangnya dari kenaikan suku bunga AS. 

4. Leone Sierra Leone (SLL) (19.750,00 SLL per dolar AS)

Leone Sierra Leone (SLL) diperkenalkan sebagai pengganti pound Inggris di Afrika Barat pada 1964. Selama tahun 1980-an, ada waktu singkat ketika nilai SLL melampaui dolar AS sebelum mulai menghadapi depresiasi. 

Perang saudara di Sierra Leone semakin meningkatkan inflasi, yang mengakibatkan diperkenalkannya banyak versi SLL untuk menstabilkan mata uang. SLL versi lama dan baru masih digunakan. Namun inflasi masih meningkat dan berada pada angka 37,8%.

3. Lao Kip Laos (LAK) (20.856,61 LAK per dolar AS)

Laos adalah salah satu negara termiskin di Asia Tenggara yang menghadapi banyak tantangan ekonomi. Kip telah menjadi mata uang Laos sejak 1955, menggantikan piastre Indochina Prancis dengan nilai yang sama.  

Sempat dikaitkan dengan dolar AS dari 1958 hingga 1972, kip mengalami dua kali penggantian pada 1972 dan 1979 dalam upaya menstabilkan nilainya.

2. Dong Vietnam (VND) (24.462,50 VND per dolar AS)

Setelah reunifikasi Vietnam pada 1978, dong Utara dan dong Selatan digabungkan menjadi satu mata uang. Namun tantangan ekonomi menyebabkan penyesuaian untuk memperkuat mata uang.  

Langkah-langkah ini justru terbukti kontraproduktif, menyebabkan tingkat inflasi yang mengejutkan sebesar 774% pada 1986. Meskipun ada upaya untuk menstabilkan mata uang, dampak dari penurunan ekonomi ini masih terus berlanjut, menjadikan VND sebagai salah satu mata uang terlemah di dunia.

1. Rial Iran (IRR) (42.030,00 IRR per dolar AS)

Rial Iran adalah salah satu mata uang dengan nilai paling rendah di dunia. Banyak faktor yang menyebabkan depresiasinya. Setelah Revolusi Islam pada 1979, investor asing menarik diri dari Iran, sehingga berkontribusi terhadap penurunan nilai mata uang.  

Selain itu, perang Iran-Irak meningkatkan tantangan ekonomi dan kerusuhan politik di negara tersebut. Pada 2023, tingkat inflasi di Iran telah meningkat menjadi sekitar 47%.

Berikut ini, daftar lengkap 15 mata uang terlemah di dunia

15. Franc Kongo (CDF) - US$1= 2.750,00 CDF

14. Fran Burundi (BIF) - US$1 = 2.854,10 BIF

13. Shilling Uganda (USH) - US$1 = 3.867,78 USH

12. Peso Kolombia (COP) - US$1 = 3.912,13 COP

11. Riel Kamboja (KHR) - US$1 = 4.073,56 KHR

10. Ariary Malagasi (MGA) - US$1= 4.542,83 MGA

9. Dolar Paraguay (PYG) - US$1 = 7.283,00 PYG

8. Franc Guinea (GNF) - US$1 = 8.593,11 GNF

7. Ariary Malagasi (MGA) - US$1 = 4.542,83 MGA

6. Pound Lebanon (LBP) - US$1 = 15.023,74 LBP

5. Rupiah Indonesia (IDR) - US$1 = Rp15.619,25

4. Sierra Leone Leone (SLL) - US$1 = 19.750,00 SLL

3. Lao Kip (LAK) -  US$1 = 20.856,61 LAK

2. Dong Vietnam (VND) - US$1 = 24.462,50 VND

1. Rial Iran (IRR) - US$1 = 42.030,00 IRR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro