Bisnis.com, JAKARTA –Tidak lama lagi seluruh umat muslim di berbagai dunia akan memasuki bulan suci Ramadan.
Waktu puasa diawali dengan terbitnya fajar dan diakhiri dengan terbenamnya matahari. Akan hal tersebut, setiap umat muslim akan mengalami perbedaan waktu berpuasa.
Bisa dikatakan seseorang akan menikmati waktu buka puasa dan sahur lebih cepat dan ada juga yang lama, tergantung tempat yang ditinggalinya.
Secara umum, rata-rata waktu berpuasa di setiap negara berkisar 13 hingga 14 jam.
Melansir propakistani, pada tahun ini umat muslim yang tinggal di dekat Kutub Utara akan mengalami waktu puasa lebih panjang dibandingkan umat muslim yang tinggal di negara dekat Kutub Selatan.
Berdasarkan catatan dari islamchannel.tv. negara-negara yang dekat dengan garis khatulistiwa memiliki periode puasa lebih singkat. Sedangkan negara yang terletak jauh dari garis khatulistiwa cenderung mengalami waktu berpuasa lebih lama .
Namun, perbedaan durasi berpuasa akan berubah setiap tahunnya. Melansir dari Aljazeera, perbedaan ini dipengaruhi oleh tanggalan Lunar Hijriah dengan panjang bulan 29 atau 30 hari. Bahkan, pada tahun 2030 umat muslim akan merayakan Ramadhan sebanyak 2 kali, di mana prediksi dimulainya puasa pada tanggal 5 Januari dan 25 Desember.
Terdapat beberapa negara yang menghadapi waktu puasa terlama dan tersingkat, yaitu:
1. Negara dengan waktu puasa terlama
- Nuuk, Greenland: 17 jam 26 menit
- Reykjavik, Islandia: 17 jam 25 menit
- Helsinki, Finlandia: 17 jam 9 menit
2. Negara dengan waktu puasa tersingkat
- Puerto Montt, Chili: 12 jam 44 menit
- Christchurch, Selandia Baru: 12 jam 46 menit
- Nairobi, Kenya: 13 jam 15 menit
- Karachi, Pakistan: 13 jam 54 menit
- Jakarta, Indonesia: 13 jam (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)