Ilustrasi demam/istimewa
Health

Kenali Tanda Syok pada DBD, Kompliksi yang Bisa Sebabkan Kematian

Mutiara Nabila
Kamis, 21 Maret 2024 - 15:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak menyebabkan kematian. Salah satu penyebabnya adalah komplikasi sindrom syok. 

Kementerian Kesehatan mencatat sampai dengan 1 Maret 2024 ada hampir 16.000 kasus DBD di 213 kabupaten/kota di Indonesia dengan 124 kematian. 

Adapun, kasus DBD terbanyak terjadi di Tangerang, Bandung Barat, Kota Kendari, Subang, dan Lebak. 

Kementerian Kesehatan juga Keadaan ini diperkirakan akan terus berlanjut sampai dengan April seiring dengna musim hujan setelah El Nino

Meskipun DBD bisa sembuh, namun masyarakat perlu mewaspadai akan kemungkinan komplikasi, yakni terjadinya syok pada DBD atau Dengue Shock Syndrome (DSS) yang bisa berujung kematian. 

Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa syok dapat terjadi karena penderita DBD terlambat mendapatkan penanganan, termasuk kurangnya kewaspadaan pada tanda-tanda syok. 

Adapun, tanda sindrom syok DBD berikut ini:

• Muntah terus menerus

• Nyeri perut hebat

• Kaki dan tangan pucat, dingin, dan lembab

• Nadi melemah

• Lesu atau gelisah

• Perdarahan

• Jumlah urin menurun

Kemenkes mengimbau, jika mengalami demam lebih dari 3 hari disertai mual, muntah, nyeri otot, nyeri di belakang telinga, dan sakit kepala jangan tudna untuk periksa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat dan lakukan pemeriksaan darah. 

DBD bisa disembuhkan, namun terbaik adalah dengan mencegah agar tidak sampai kena DBD, salah satunya dengan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Selain 3M, yang dimaksud pada poin Plus antara lain adalah dengan menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah, dan meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup. 

Selain itu, bersama warga lingkungan juga bisa melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras, dan emperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro