5 Penyakit yang Muncul di Musim Pancaroba, dari Flu hingga DBD/CDC
Health

5 Penyakit yang Muncul di Musim Pancaroba, dari Flu hingga DBD

Mia Chitra Dinisari
Jumat, 22 Maret 2024 - 12:07
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - BMKG telah memberikan peringatan adanya musim pancaroba di tanah air pada Maret-april 2024.

Pancaroba umumnya saat pergantian musim kondisi cuaca tidak menentu antara panas dan hujan.

oleh dr. Novrina W. Resti (Dokter Klinik Itjen Kemdikbudristek) dilansir dari laman Dinkes Kalbar menyatakan hal ini sering kali dibarengi dengan kondisi kesehatan yang kurang baik. Umumnya terjadi saat pergantian dari musim panas ke musim hujan. Anak-anak atau pun orang dewasa banyak yang jatuh sakit di waktu ini.

Keluhan yang sering muncul adalah keluhan pada saluran pernapasan. Batuk, pilek, sakit tenggorokkan, hingga demam adalah keluhan penyakit yang sering muncul di masa pancaroba. Gejala dan keluhan ini dapat disebabkan karena common cold ataupun flu (Influenza).

Common cold dan flu paling sering disebabkan oleh virus. Flu hanya disebabkan oleh virus influenza, sedangkan common cold dapat disebabkan oleh banyak virus, di antaranya yang tersering adalah rhinovirus, parainfluenza, seasonal coronaviruses. Setelah masa pandemi Covid-19, gejala common cold juga sering muncul dan sulit dibedakan dengan gejala yang disebabkan virus SARS-CoV-2, sedangkan flu (influenza) hanya disebabkan oleh virus influenza.

Dilansir dari Umsida, ini beberapa penyakit yang muncul saat musim pancaroba

1. Penyakit akibat menurunnya imunitas

Penelitian menunjukkan bahwa suhu yang lebih rendah menurunkan respons kekebalan sel tubuh. Umumnya kita akan lebih rentan terkena flu akibat infeksi virus yang menyerang sistem pernafasan. Hal ini dikarenakan tubuh harus beradaptasi dengan suhu dan kelembaban udara yang berbeda dari sebelumnya. 

Influenza (flu) adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit berat. Penyebab influenza adalah virus RNA yang termasuk dalam keluarga Orthomyxoviridae yang dapat menyerang burung, mamalia termasuk manusia. 

2. Gangguan pernapasan / ISPA 

Perubahan musim mempengaruhi kesehatan secara langsung, karena dampak cuaca ekstrim, seperti gelombang panas, badai debu atau banjir, dan secara tidak langsung, melalui perubahan iklim yang menyebabkan perubahan tingkat alergen, musim alergen yang berkepanjangan, memburuknya kualitas udara dan terjadinya infeksi virus yang menular. dan penyakit yang ditularkan melalui vektor. 

Pasien dengan penyakit pernafasan kronis termasuk kelompok paling rentan terhadap dampak buruk perubahan iklim. Secara khusus, pasien yang sudah mengalami gangguan fungsi paru akibat asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), kanker paru, atau penyakit paru interstisial dianggap sangat rentan terhadap perubahan cuaca dan kondisi ekstrem, dengan peningkatan risiko eksaserbasi misalnya batuk, mengi, sesak nafas, kesulitan bernapas).

3. Gangguan pencernaan 

Masalah pencernaan seperti diare dan thypoid fever/tifus juga mengancam selama masa pancaroba ini. Perubahan musim dapat mempengaruhi sistem gastrointestinal (GI) dalam banyak cara. Peningkatan curah hujan dan banjir mungkin berhubungan dengan peningkatan infeksi pencernaan dan hepatitis. Perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan mikrobiota usus, yang dapat berdampak pada pola penyakit gastrointestinal. 

4. Dengue Haemorrhagic Fever/Demam Berdarah 

Nyamuk Aedes Aegypti merupakan jenis nyamuk yang membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Gejala demam berdarah pada umumnya berupa demam tinggi yang turun pada hari ketiga namun akan naik kembali, mual, muntah, nyeri kepala, badan pegel linu, serta dapat disertai munculnya bintik-bintik merah dikulit, gusi berdarah atau mimisan. Selama musim hujan potensi genangan meningkat dan hal tersebut akan meningkatkan risiko tumbuhnya jentik nyamuk Aedes Aegypti.

5. Perubahan psikologis

Selain risiko penyakit fisik, perubahan cuaca ekstrim dapat menimbulkan perubahan psikologis. Perubahan iklim kemungkinan besar berdampak pada kesehatan mental dalam banyak hal. Kekeringan, banjir, kenaikan permukaan laut, peningkatan suhu lingkungan dan dampak lain dari perubahan iklim dapat meningkatkan tekanan psikologis melalui banyak mediator. Mediator-mediator ini antara lain adalah ketegangan ekonomi, tekanan migrasi dan akulturasi, penurunan modal sosial, dan peristiwa traumatik. 

Hujan menyebabkan banyak aktivitas di dalam ruangan tertutup

Penyebaran virus dapat terjadi melalui udara, melalui droplet saluran napas, serta kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi virus. Aktivitas di dalam ruangan tertutup menyebabkan penularan dari orang ke orang menjadi lebih mudah. Hal inilah yang meningkatkan risiko angka kesakitan akibat common cold dan flu menjadi meningkat.

Sementara itu, dr. Novrina W. Resti memaparkan kenapa orang lebih mudah sakit di musim pancaroba

1. Udara yang lebih dingin

Pada saat pancaroba, terutama saat pergantian musim panas ke musim hujan biasanya suhu udara menurun, udara menjadi lebih dingin dari biasanya. Ada penelitian yang menyebutkan pada udara dingin menyebabkan replikasi atau pertumbuhan kuman menjadi lebih cepa sehingga hal ini dapat meningkatkan risiko untuk terinfeksi.

Suhu yang lebih dingin akan menyebabkan pembuluh darah di hidung dan saluran napas mengecil sehingga sel darah putih sulit menjangkau saluran napas saat sel darah putih dibutuhkan untuk melawan kuman.

2. Kadar vitamin D dan menurunnya sistem imun

Vitamin D diduga berperan dalam kemampuan imunitas tubuh. Vitamin D membantu pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri. Pada saat musim hujan, banyak aktivitas di dalam ruangan sehingga paparan sinar matahari semakin berkurang dan sulit mencukupi vitamin D. Dengan demikian, kemampuan imun tubuh akan menurun seiring menurunnya vitamin D dalam tubuh.

Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa respons imun di saluran napas akan menurun kemampuannya melawan rhinovirus pada saat udara lebih dingin. Oleh karena itu, saat tubuh diserang oleh virus, pertahanan tubuh tidak mampu melawannya hingga seseorang jatuh sakit.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro