Bisnis.com, JAKARTA -- Memasuki peralihan dari musim panas ke musim penghujan, banyak orang sering mengalami sakit, dari hanya flu biasa bahkan sampai penyakit jangka panjang.
Praktisi Kesehatan Masyarakat, Dr. Ngabila Salama, mengatakan banyak orang mengalami sakit saat musim pancaroba disebabkan oleh Trias Epidemiologi, yaitu inang, agen, dan lingkungan.
dr. Ngabila mengatakan bahwa selama masa pancaroba, manusia sebagai inang akan mengalami penurunan imunitas, selain karena cuaca yang panas dan lembab, tapi juga gaya hidup yang tidak teratur sehingga kelelahan, kurang tidur, stres, dan pola makan yang tidak teratur.
Baca Juga Tips Tetap Sehat di Musim Pancaroba |
---|
Selanjutnya, dari segi agen, yaitu virus, bakteri, kuman, dan berbagai macam jamur dan lain akan menjadi lebih kuat dengan faktor kelembaban udara yang tinggi.
"Jadi di musim pancaroba, karena hujan cirus atau bakteri ini akan lebih masuk ke dalam tubuh manusia terutama jika tidak rajin bersih-bersih lingkungan rumah," ujarnya dalam siaran langsung di Kementerian Kesehatan, Jumat (13/9/2024).
Lantas apa saja penyakit yang berpotensi muncul saat musim pancaroba?
Beberapa penyakit menjadi penyakit yang khas terjadi di peralihan musim panas ke musim penghujan. Ditambah lagi dengan polusi udara, semakin banyak lagi penyakit yang dialami oleh masyarakat.
"Di saat musim pancaroba ditambah dengan dampak dari polusi udara, membuat saluran pernapasan menjadi lebih sensitif, sehingga kita lebih mudah batuk dan pilek, dan kalau sudah kena akan lebih sulit sembuh," jelasnya.
Selain itu, penyakit lainnya yang kerap muncul adalah iritasi atau alergi pada kulit, serangan asma, serangan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan untuk jangka panjang bahkan bisa menyebabkan penyakit seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes melitus (DM), penyakit jantung, bahkan kanker dan lain sebagainya.
Adapun, di musim penghujan, beberapa penyakit yang disebabkan virus dan bakteri seperti pneumonia, dan infeksi saluran pencernaan juga bisa terjadi.
"Di peralihan dari musim kemarau ke musim hujan ada-ada pneumonia, infeksi saluran pencernaan seperti diare yang disebabkan oleh bakteri leptospirosis juga banyak berkembang saat banjir. Kemudian, tentu saja demam berdarah," paparnya.
Oleh karena itu, dr. Ngabila mengimbau masyarakat untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat selama musim pancaroba, dengan melakukan 3M Plus, yaitu menguras, menutup dan mengubur tempat yang berpotensi jadi tempat genangan air yang bisa membantu penyebaran virus, bakteri, serta tempat nyamuk berkembang biak.
Selain itu, plus hindari gigitan nyamuk dengan menggunakan anti nyamuk lotion, atau menyemprotkan obat nyamuk di seluruh penjuru rumah.
Kemudian, jangan lupa untuk makan-makanan bergizi dan mencukupi asupan vitamin dan antioksidan seperti dari sayur dan buah.
"Kalau perlu kita bisa minum vitamin seperti Vitamin C atau Vitamin A satu kali sehari untuk menjaga kekebalan tubuh," tambahnya.