Bisnis.com, JAKARTA - Bagi Anda yang ingin mudik Lebaran, harus melakukan beberapa pencegahan untuk mencegah penyebaran virus flu Singapura kepada keluarga di kampung halaman.
Virus flu Singapura lebih rentan menyerang balita, anak-anak, dan lansia. Karena kelompok tersebut memiliki kondisi imun yang tidak sekuat orang dewasa.
Bila Anda ingin mudik, maka persiapkan kondisi fisik tubuh yang maksimal seperti minumlah air putih banyak, konsumsi vitamin secara rutin sebelum melakukan aktivitas mudik, dan istirahat yang cukup. Hal tersebut bisa menjadi cara mencegah penularan virus flu Singapura.
Simak cara mencegah penularan virus flu Singapura saat mudik:
1. Selalu bawa hands sanitizer
Saat melakukan perjalanan, pemudik biasanya memegang benda-benda baru di sekitarnya. Banyak orang yang tidak sadar bahwa benda yang disentuh bisa menjadi sarana penularan virus flu Singapura, dari orang terdahulu yang memegang benda tersebut.
2. Rutin cuci tangan pakai sabun
Virus pilek dan flu dapat menyebar melalui kontak tidak langsung. Seseorang bisa saja bersin dan menutupnya dengan tangan, lalu menyentuh kenop pintu, sehingga meninggalkan virus bagi orang berikutnya yang menyentuhnya. Mencuci tangan adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit.
3. Lakukan batuk siku
Bila kondisi Anda sedang kurang fit dan ingin bersin, maka tutuplah batuk dengan siku. Virus bisa saja menempel di tangan kosong Anda. Anda dapat mengurangi penyebaran virus dengan batuk ke siku, bukan ke tangan.
4. Disinfeksi permukaan umum
Virus penyebab pilek dan flu dapat bertahan hidup di permukaan benda umum hingga 48 jam. Jangan lupa untuk menggunakan produk disinfektan di permukaan umum seperti gagang pintu mobil atau gagang pintu minimarket, saklar lampu, dan remote kontrol.
Baca Juga : Resep Rendang Empuk Hidangan Saat Lebaran |
---|
5. Minum air
Air dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu mencegah Anda terkena flu. Jika Anda sakit, air akan rehidrasi Anda dan mengeluarkan racun dalam sistem Anda.
WHO merekomendasikan :
Dewasa mengonsumsi air sebanyak 1–2,4 liter/hari
Orang dewasa pada suhu rata-rata tinggi (32°C): 2,8–3,4 liter/hari
Dewasa yang cukup aktif: 3,7 liter/hari
Anak usia 10 tahun: 1 liter/hari
6. Gunakan masker
Virus flu dan pilek Singapura bisa menular melalui partikel air liur. Batuk dan bersin jadi penyebab utama, jika ada orang di sekitar yang bersin tidak menutup mulut, maka masker akan melindungi Anda.
Gunakanlah masker di tempat umum, agar virus tidak langsung menginfeksi tubuh Anda dan mencegah dari penularan virus flu dan pilek.
7. Gunakan barang pribadi
Pakailah barang pribadi karena ini lebih aman, sebab Anda sudah tau kondisi kebersihan barang-barang yang Anda bawa. Jangan lupa bawa tisu dan alat-alat perlengkapa pribadi lainnya.
8. Edukasi kebersihan anak
Penyakit Hand, Food, and Mouth (HFMD) umumnya sangat mudah dijangkit oleh anak-anak 5-10 tahun. Berikanlah edukasi kebersihan kepada anak, agar anak Anda tidak mudah tertular penyakit tersebut, seperti memakai masker di tempat umum dan mencuci tangan jika ingin makan.
Serta ajari anak agar tidak memasukan tangan ke dalam mulut atau memegang area hidung dan mata ketika tangan belum bersih. Selain itu, berikan edukasi tentang dampak yang bisa terjadi jika hidup bersih tidak diterapkan, termasuk penyakit HFMD itu sendiri.
9. Perbanyak Makanan kaya Nutrisi
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari luar saja, melainkan dari dalam tubuh. Anda dapat mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi jadi solusi terbaik agar imun tubuh bisa melawan virus atau bakteri jahat.
Imun yang kuat membuat tubuh tidak rentan terkena penyakit. Cobalah untuk banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan, vitamin, dan suplemen untuk menjaga imunitas tubuh serta diimbangi dengan olahraga.
Kementerian Kesehatan per awal tahun 2024 mencatatkan lebih dari 5 ribu pasien yang terinfeksi flu singapura di Indonesia. Penyakit ini bisa menular melalui partikel air liur yang disebabkan bersin atau flu. Flu singapura juga biasa disebut penyakit Hand, Food, and Mouth (HFMD).
Anak-anak jadi sasaran paling rentan terkena HFMD. Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada tahun ini diperkirakan 28,4 juta penduduk di Jabodetabek akan melakukan mudik. Angka ini meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 18,3 juta orang.
Selama perjalanan mudik, para pemudik dari berbagai daerah akan bertemu dan tidak menutup kemungkinan terjadinya kontak dengan penderita HFMD. Terutama bagi pengguna transportasi publik yang harus lebih memperhatikan kebersihan.