Para perokok berdiri di area merokok sekitaran Shinbashi, Tokyo, Jepang. - Bloomberg/Soichiro Koriyama
Health

Misinformasi Risiko Kesehatan Bisa Hambat Pengurangan Angka Perokok

Rio Sandy Pradana
Senin, 20 Mei 2024 - 18:25
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Misinformasi risiko antara produk tembakau alternatif dan rokok dinilai bisa menghambat upaya penurunan angka perokok.

Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Budiyanto menuturkan masih ada masyarakat yang menganggap produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektronik (vape) dianggap sama bahayanya dengan rokok.

"Hal ini apat menyebabkan perokok dewasa enggan beralih ke produk yang lebih rendah risiko sehingga menghambat upaya menurunkan prevalensi merokok," katanya dalam siaran pers, Senin (20/5/2024).

Dia menjelaskan produk tembakau alternatif menerapkan konsep pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction) sehingga lebih rendah risiko. Oleh karena itu, misinformasi yang menyamakan risiko antara produk tembakau alternatif dan rokok tidaklah tepat.

Menurutnya, produk yang diciptakan untuk untuk mengurangi risiko tidak mungkin sama berbahaya dengan produk sebelumnya. Banyak sekali informasi negatif yang beredar saat ini tidak berdasarkan kondisi sebenarnya.

Dia berhadap agar pemerintah dan masyarakat, khususnya perokok dewasa, tidak tergiring informasi keliru mengenai produk tembakau alternatif.

APVI mendorong seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, untuk berperan aktif memberikan edukasi mengenai profil risiko produk tersebut berdasarkan penelitian ilmiah, bukan opini negatif yang dibuat untuk kepentingan tertentu.

"Sejak awal, APVI selalu mengkampanyekan pembatasan usia kepada seluruh pelaku usaha. Kami memiliki skema pengawasan demi menjamin tidak ada penjualan kepada anak di bawah umur," ujarnya.

Sementara itu, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Brown University, Jennifer Tidey menjelaskan, ada banyak kesalahan informasi mengenai produk tembakau alternatif yang membuat perokok dewasa enggan beralih ke produk lebih rendah risiko.

Perlu diketahui, sebagian produk tembakau alternatif melalui proses pemanasan, bukan proses pembakaran seperti rokok sehingga tidak menghasilkan TAR.

"Apa yang banyak orang tidak pahami adalah bahwa bukan nikotinnya, melainkan bahan kimia dari pembakaran tembakau [TAR] yang dapat menyebabkan penyakit terkait merokok," katanya, seperti dikutip dari laman School of Public Health University Brown.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro