Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics menyebutkan terlalu sering mengonsumsi makanan ultra proses (UPF) memiliki kaitan dengan penurunan kualitas tidur atau insomnia kronis.
Makanan ultra proses adalah makanan yang diolah secara berkala oleh pelaku industri dan memiliki kadar garam, lemak, dan gula yang tinggi. Kandungan tersebut digunakan untuk membuat makanan tahan lama dalam kemasan.
Para peneliti mengamati lebih dari 39.000 orang dewasa Perancis, pada tahun 2013 hingga 2015 yang berkaitan dengan aspek pola tidur mereka dan mencatat kecenderungan pola makan selama 24 jam. Kemudian, sampel diambil secara berkala setiap enam bulan.
Baca Juga Makanan Cegah Insomnia Selama Menopause |
---|
Peneliti menemukan sekitar 16% asupan energi peserta berasal dari makan ultra proses, dan 20% melaporkan kondisi insomnia kronis.
“Individu yang melaporkan insomnia kronis mengonsumsi persentase asupan energi yang lebih tinggi dari UPF. Hubungan antara asupan UPF yang lebih tinggi dan insomnia terlihat jelas pada pria dan wanita, namun risikonya sedikit lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita,” tulis rilis seperti diberitakan Medical Daily, dikutip pada Senin (3/6/2024).
Dilansir Elsevier, menurut Marie Pierre St Onge dari Departemen Kedokteran, Universitas Columbia terlalu banyak mengonsumsi makanan ultra proses secara tidak langsung berhubungan dengan gangguan tidur.
“Pada saat semakin banyak makanan diproses secara berlebihan dan gangguan tidur terjadi merajalela, penting untuk mengevaluasi apakah pola makan dapat berkontribusi terhadap kualitas tidur yang buruk atau baik," sebut Marie.
Penelitian serupa sempat dilakukan oleh timnya terkait nutrisi makanan dalam kaitannya dengan pola tidur. Misalnya, apakah kelebihan protein atau magnesium dapat mempengaruhi kualitas tidur. Marie menjelaskan penelitian terkait makanan ultra proses dengan masalah kualitas tidur termasuk yang terbaru.
“Tim peneliti kami sebelumnya telah melaporkan hubungan pola makan sehat, seperti pola makan Mediterania, dengan penurunan risiko insomnia dan kualitas tidur yang buruk (baik secara cross-sectional maupun longitudinal), dan pola makan tinggi karbohidrat dengan penurunan risiko insomnia. peningkatan risiko insomnia. Konsumsi UPF sedang meningkat di seluruh dunia, dan hal ini dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan seperti diabetes, obesitas, dan kanker," jelas Marie.
Makanan ultra proses memang telah menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan karena menjadi salah satu pemicu berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, hingga obesitas. Contoh makanan ini meliputi, Junk Food, nugget, sosis, roti kemasan, dan keripik. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)