Penyebaran virus Oropouche/who
Health

Virus Oropouche Asal Benua Amerika yang Dikhawatirkan Mengancam Dunia

Redaksi
Selasa, 30 Juli 2024 - 08:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Virus endemik asal Benua Amerika saat ini kembali menjadi ancaman bagi masyarakat dunia.

Kali ini, karena adanya kemunculan virus Oropouche atau yang biasa disebut OROV, yang dilaporkan telah menjangkit sejumlah orang di Kuba.

Dilansir dari laman resmi World Health Organization (WHO), berikut hal yang harus Anda ketahui tentang Virus Oropouche:

Virus Oropouche (OROV) merupakan penyakit arbovirus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Culicoides paraensis atau nyamuk Culex quinquefasciatus tertentu. Virus ini ditemukan beredar di Karibia serta Amerika Tengah dan Selatan.

Virus ini awalnya dilaporkan terjadi di Kuba pada Bulan Mei lalu, tepatnya di Provinsi Santiago de Cuba dan Cienfuegos.

Di kedua provinsi tersebut, 74 kasus telah terdeteksi. Dari keseluruhan kasus, 36 korban merupakan laki-laki, sementara 38 lainnya perempuan. Kisaran usia yang paling banyak terpapar adalah 15 hingga 19 tahun–sebanyak 12 kasus.

Gejala yang ditimbulkan

Menurut CDC, gejala penyakit virus ini mirip dengan gejala virus DBD, chikungunya, Zika, atau malaria.

Gejala mulai terjadi dalam rentang waktu empat hingga delapan hari setelah digigit.

Dalam kasus penyebaran virus di Kuba, terdapat beberapa gejala yang para penderita alami, yaitu:

Demam
Menggigil
Nyeri punggung bawah
Sakit kepala
Kehilangan nafsu makan
Mual dan muntah-muntah
Lemas
Nyeri sendi
Nyeri mata

Sebagian besar kasus pulih setelah tujuh hari, tetapi dapat memakan waktu berminggu-minggu pada beberapa penderita.

Mengingat kemiripannya dengan gejala penyakit akibat gigitan nyamuk lainnya, diagnosis laboratorium sangat penting untuk dilakukan–untuk dapat mengonfirmasi kasus, mengkarakterisasi wabah, dan memantau tren penyakit.

Risiko penyebaran

Di Kawasan Amerika, wabah penyakit virus ini telah terjadi selama 10 tahun terakhir–terutama di kawasan Amazon. Virus ini endemik di beberapa negara Amerika Selatan, seperti Brasil, Bolivia, Kolombia, Ekuador, Guyana Prancis, Panama, Peru, dan Trinidad dan Tobago.

Hingga saat ini, belum ada bukti penularan virus Oropouche dari manusia ke manusia. Meskipun begitu, WHO khawatir virus ini akan menyebar secara internasional, mengingat Kuba merupakan tujuan wisata internasional. Selain itu, terdapat beberapa negara yang memiliki sirkulasi OROV yang aktif.

Kedekatan lokasi perkembangbiakan nyamuk dengan tempat tinggal Anda membuat risiko tertular virus tersebut semakin tinggi.

Menurut WHO, terdapat beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk terhindar dari virus tersebut, yaitu:
* Membuang air yang tergenang dalam suatu wadah
* Menggunakan kelambu
* Menggunakan obat dan alat pengusir nyamuk (seperti semprotan dan raket listrik) (Rafi Abid Wibisono)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro