Bisnis.com, JAKARTA – Laut Merah merupakan perairan yang berada di antara Benua Afrika dan Asia.
Wilayah ini merupakan jalur penting bagi perdagangan internasional, pariwisata, dan kehidupan laut–lantaran memiliki pelabuhan penting yang menangani sebagian besar kargo dunia.
Namun, tahukah Anda jika air Laut Merah memiliki manfaat kesehatan? Atau tahukah Anda jika ikan tercepat di dunia ditemukan di laut ini?
Dilansir dari Marine Insight, berikut deretan fakta yang harus Anda ketahui tentang Laut Merah:
1. Ragam teori terkait penamaannya
Terdapat banyak teori yang menyatakan asal-usul nama Laut Merah. Salah satunya mengatakan bahwa nama Laut Merah berasal dari bakteri akuatik Trichodesmium erythrasma yang mekar di dekat permukaan air. Mekarnya bakteri tersebut membuat laut menjadi merah dalam waktu tertentu.
Terdapat pula teori yang mengatakan bahwa “merah” merujuk pada arah selatan, sebagaimana “hitam” merujuk pada arah Utara. Selain itu, terdapat pula teori yang menyatakan bahwa nama tersebut diambil dari jajaran pegunungan merah bernama Harei Edom yang terletak di dekatnya.
2. Pertama dijelajahi oleh orang Mesir Kuno
Bangsa Mesir Kuno mengirim para pelayar untuk menjelajahi Laut Merah demi bisa membangun jalur perdagangan ke Punt. Hatshepsut–Istri Firaun Thutmose II–mengirim pelayaran pada tahun 2500 dan 1500 SM. Penguasa Kekaisaran Akhemeniyah Persia pada abad ke-6 SM, Darius the Great, berkontribusi cukup besar dalam penjelajahan ini. Darius meningkatkan navigasi, mencatat berbagai halangan yang ada, dan membangun sebuah kanal di atasnya (Terusan Suez kuno).
3. Merupakan rute perdagangan penting sejak dulu
Jalur ini selalu menjadi jalur perdagangan penting pada berbagai zaman. Jalur ini disukai oleh orang-orang Romawi untuk berdagang. Kontak perdagangan antara Roma dan Cina juga bergantung pada perairan ini. Selain itu, jalur ini juga dikenal untuk perdagangan budak dari Afrika. Pada Abad Pertengahan, Umat Muslim menggunakannya sebagai rute untuk pergi ke Mekkah. Setelah Terusan Suez dibuka pada tahun 1869, jalur ini menjadi semakin ramai dengan banyaknya pelabuhan di sana–seperti Pelabuhan Suez, Pelabuhan Jeddah, Pelabuhan Safaga, dan lain-lain.
4. Ikan tercepat di dunia ditemukan di Laut Merah
Laut Merah merupakan rumah bagi berbagai spesies laut. Faktanya, sekitar 20 persen ikan yang ditemukan di Laut Merah tidak ditemukan di tempat lain. Bahkan, ikan tercepat di dunia juga hidup di laut ini. Ikan layar (sailfish) merupakan ikan yang dapat mencapai kecepatan sekitar 68 mph–sementara manusia hanya dapat mencapai 3 hingga 6 mph. Ikan ini juga dikenal karena keunikannya, dengan tombak panjang yang ada di dekat moncongnya.
5. Salah satu perairan paling asin di bumi, tetapi bermanfaat bagi kesehatan
Laut Merah memiliki kadar garam yang tinggi, akibat tingkat penguapan yang tinggi dan curah hujan yang rendah. Selain itu, tidak ada sungai yang mengalir kesana. Kadar garamnya berkisar antara 36-40 persen, membuat Anda dapat mengapung di permukaannya–karena massa air asin lebih berat. Tak hanya itu, laut ini juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Konsentrasi garamnya dapat meningkatkan sirkulasi darah. Pasir pantainya pun mengandung mineral dan pasir hitam yang disebut-sebut dapat mengobati radang sendi, rematik, dan masalah kulit.
6. Terbentuk setelah pergeseran benua dan memiliki banyak pulau
Arabia dan Afrika mulai bergerak menjauh pada Periode Eosen. Pergeseran ini juga berlanjut hingga pada periode Oligosen. Akibatnya, Laut Merah dan Teluk Aden terbentuk dan membuat samudra baru muncul di sana. Usianya relatif muda, hanya berkisar 6 hingga 8 juta tahun. Meskipun begitu, terhitung ada 521 pulau di Laut Merah. Menariknya, tidak semua pulau muncul sejak awal. Beberapa di antaranya baru terbentuk akibat letusan gunung berapi.
7. Menyimpan banyak bangkai kapal
Laut Merah menyimpan banyak situs bangkai kapal yang bersejarah. Kapal pertama bernama SS Thistlegorm. Kapal dagang Inggris selama Perang Dunia Kedua ini dibom oleh Jerman dan tenggelam. Anda dapat menemukannya pada kedalaman 30 meter (100 kaki). Sementara itu, kapal kedua bernama SS Carnatic. Kapal uap Inggris ini tenggelam setelah menabrak terumbu karang pada tahun 1869. Anda juga dapat menemukan berbagai bangkai kapal populer lain, seperti Umbria, Dunraven, dan Giannis D. (Rafi Abid Wibisono)