Bisnis.com, JAKARTA - Hari Kidal Internasional diperingati setiap tanggal 13 Agustus.
Dilansir dari samitivejhospitals, statistik menunjukkan bahwa sekitar 90% orang di seluruh dunia tidak kidal dan 10% sisanya adalah orang kidal.
Ada beberapa model penjelasan tentang perkembangan kidal. Dalam kebanyakan kasus, kecenderungan kidal tampaknya disebabkan oleh variasi alami dan genetika.
Kedua belahan otak besar manusia tidak simetris dan bekerja dalam fungsi yang berbeda. Belahan kanan dan kiri dapat menjadi dominan untuk fungsi motorik kontralateral, sehingga mengakibatkan kidal atau kidal.
Sementara itu, dilansir dari healthline, ada kekurangan dan kelebihan menjadi kidal secara kesehatan berikut ini.
Kekurangan
1. Risiko Kanker
Sebuah studi tahun 2007 yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer meneliti preferensi tangan dan risiko kanker. Studi tersebut menunjukkan bahwa wanita dengan tangan dominan kiri memiliki risiko lebih tinggi terdiagnosis kanker payudara dibandingkan wanita dengan tangan dominan kanan.
Perbedaan risiko lebih terasa pada wanita yang sudah mengalami menopause.
Namun, para peneliti mencatat bahwa penelitian tersebut hanya mengamati populasi perempuan yang sangat kecil, dan mungkin ada variabel lain yang mempengaruhi hasil. Studi tersebut menyimpulkan penyelidikan lebih lanjut diperlukan.
2. Gangguan PLMD
Sebuah studi tahun 2011 dari American College of Chest Physicians menunjukkan bahwa orang kidal memiliki peluang lebih tinggi terkena gangguan gerakan tungkai periodik (PLMD).
Gangguan ini ditandai dengan gerakan anggota tubuh yang berulang dan tidak disengaja yang terjadi saat Anda tidur, sehingga mengakibatkan siklus tidur terganggu.
3. Gangguan psikotik
Sebuah studi Universitas Yale tahun 2013 berfokus pada pasien rawat jalan yang kidal dan kidal di fasilitas kesehatan mental komunitas.
Para peneliti menemukan bahwa 11 persen pasien yang diteliti menderita gangguan mood, seperti depresi dan gangguan bipolar, adalah orang kidal. Hal ini serupa dengan persentase populasi umum, sehingga tidak terjadi peningkatan gangguan mood pada mereka yang kidal.
Namun, ketika mempelajari pasien dengan gangguan psikotik, seperti skizofrenia dan gangguan skizoafektif, 40 persen pasien melaporkan menulis dengan tangan kiri. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan yang ditemukan pada kelompok kontrol.
Sebuah studi tahun 2007 yang diterbitkan dalam Journal of Traumatic Stress menyaring sampel kecil dari hampir 600 orang untuk gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Kelompok yang terdiri dari 51 orang yang memenuhi kriteria kemungkinan diagnosis PTSD, secara signifikan lebih banyak terdiri dari orang kidal. Orang kidal juga memiliki skor yang jauh lebih tinggi dalam gejala PTSD.
Para penulis berpendapat bahwa hubungan dengan orang kidal mungkin merupakan temuan kuat pada orang dengan PTSD.
4. Konsumsi alkohol
Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam The British Journal of Health Psychology menunjukkan bahwa orang yang tidak kidal melaporkan mengonsumsi lebih banyak alkohol daripada orang yang tidak kidal. Studi terhadap 27.000 peserta yang melaporkan diri ini menemukan bahwa orang kidal cenderung lebih sering minum dibandingkan orang yang tidak kidal.
Namun, ketika menyempurnakan datanya, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa orang yang kidal tidak lebih mungkin untuk makan minuman keras atau menjadi pecandu alkohol. Angka-angka tersebut tidak menunjukkan “alasan untuk meyakini bahwa hal ini terkait dengan konsumsi alkohol berlebihan atau minuman keras yang berisiko.”
Tampaknya orang yang tidak kidal mempunyai kelemahan lain jika dibandingkan dengan orang yang tidak kidal. Beberapa kelemahan ini, dalam beberapa kasus, dapat terkait dengan masalah dan akses terhadap layanan kesehatan di masa depan.
Menurut sebuah penelitian tahun 2009 yang diterbitkan dalam Demografi, anak-anak yang dominan tangan kiri cenderung tidak berprestasi secara akademis sebaik rekan-rekan mereka yang tidak kidal. Dalam keterampilan seperti membaca, menulis, kosa kata, dan perkembangan sosial, orang kidal mendapat skor lebih rendah.
Jumlah tersebut tidak berubah secara substansial ketika penelitian ini mengendalikan variabel-variabel seperti keterlibatan orang tua dan status sosial ekonomi.
Sebuah studi Harvard tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Economic Perspectives menunjukkan bahwa orang yang tidak kidal dibandingkan dengan orang yang tidak kidal:
- Memiliki lebih banyak ketidakmampuan belajar, seperti disleksia
- Memiliki lebih banyak masalah perilaku dan emosional
- Menyelesaikan lebih sedikit sekolah
- Bekerja dalam pekerjaan yang membutuhkan lebih sedikit keterampilan kognitif
- Memiliki pendapatan tahunan 10 hingga 12 persen lebih rendah
Kelebihan
Meskipun orang kidal memiliki beberapa kelemahan dari sudut pandang risiko kesehatan, mereka juga memiliki beberapa keuntungan berikut ini
Sebuah penelitian pada tahun 2001 terhadap lebih dari 1,2 juta orang menyimpulkan bahwa orang kidal tidak memiliki risiko kesehatan akibat alergi dan memiliki tingkat bisul dan radang sendi yang lebih rendah.
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2015, orang kidal pulih lebih cepat dari stroke dan cedera otak lainnya dibandingkan orang yang tidak kidal.
Sebuah studi tahun 2006 menunjukkan bahwa orang yang dominan tangan kirinya lebih cepat dibandingkan orang yang dominan tangan kanannya dalam memproses berbagai rangsangan.
Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan di Biology Letters menunjukkan bahwa atlet yang dominan kidal dalam olahraga tertentu memiliki keterwakilan yang jauh lebih tinggi dibandingkan pada populasi umum. Misalnya, meskipun sekitar 10 persen populasi umum adalah pemain kidal, sekitar 30 persen pelempar bola elit dalam bisbol adalah pemain kidal.
Kaum kidal juga bisa bangga dengan keterwakilan mereka di bidang lain, seperti kepemimpinan: Empat dari delapan presiden AS terakhir – Gerald Ford, George H. W. Bush, Bill Clinton, dan Barack Obama – adalah orang kidal.