Bisnis.com, JAKARTA — Badan pengawas kesehatan Afrika telah mengumumkan keadaan darurat atas merebaknya wabah cacar monyet di benua tersebut.
Wabah Mpox atau cacar monyet telah melanda beberapa negara Afrika, khususnya Republik Demokratik Kongo (DRC), tempat virus yang sebelumnya disebut cacar monyet pertama kali ditemukan pada manusia pada 1970.
Jean Kaseya, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC), mengatakan Mpox kini telah melintasi perbatasan, memengaruhi ribuan orang di seluruh benua Afrika.
Menurut data CDC Afrika, hingga 4 Agustus telah terjadi 38.465 kasus mpox dan 1.456 kematian di Afrika sejak Januari 2022.
Lantas Bagaimana di Indonesia?
Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, seperti halnya penyakit-penyakit lain di Indonesia, Tanah Air selalu lemah dalam deteksi, ditambah juga dengan kesadaran masyarakat khususnya dalam populasi risiko yang cenderung tertutup.
"Salah satu fakto risiko penyakit ini adalah hubungan badan sesama jenis. Ini kan memang kelompok LGBT ya, terutama gay, ini tertutup cenderung tertutup mengalami stigmatisasi, sehingga semakin sulit dideteksi," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (14/8/2024).
Sementara, untuk melakukan penjangkauan deteksi kan perlu dukungan berbagai sumber daya dan pendanaan. Dicky memandang dalam hal ini juga masih belum memadai.
Dicky mengungkap, baru,baru ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan pertemuan untuk membahas dan meninjau kembali tentang status mpox.
"Sebelumnya pada 2022 pernah dinyatakan sebagai Public Health International Concern dan menjadi epidemi tapi dicabut pada Mei 2023 lalu," paparnya.
Kekhawatiran Baru
Salah satu yang menjadi kekhawatiran baru adalah dugaan adanya strain virus baru yang bisa memperparah gejala hingga menyebabkan angka kematian tinggi.
"Nah ini yang sekali lagi kita tekan?¡ dan tampaknya juga Indonesia akan terdampak," imbuh Dicky.
Pencegahan Mpox
Dicky menjelaskan, meskipun bukan penyakit menular seksual, namun Mpox adalah penyakit yang mayoritas penularannya dilakukan dalam mekanisme adanya kontak fisik seksual, khususnya di kalangan penyuka sesama jenis.
"Sehingga untuk pencegahannya ya melakukan perilaku seks aman sehat. Kemudian kalau ada di kaitkan dan PP pembagian kondom itu juga sepertinya bagian dari strategi kesehatan masyarakat, terutama bagi yang punya pola perilaku yang berisiko tinggi, kondom itu akan diperlukan sebagai alat pencegahan penularan antara lain Mpox ini," ungkapnya.