Bisnis.com, JAKARTA - Stretch mark yang muncul dapat dicegah. Salah satu cara mencegah dan mengatasinya adalah dengan menggunakan pelembab.
Dilansir dari laman medicalnewstoday.com dan forbes.com, Rabu (21/8/2024), stretch mark adalah peregangan kulit dengan menyesuaikan perubahan ukuran tubuh seseorang, baik karena pertambahan lemak, pertambahan massa otot, kehamilan, dan lain sebagainya. Stretch mark terkadang dapat mengganggu penampilan. Dengan itu, ketahuilah cara mencegah dan mengatasinya.
Simak cara mencegah munculnya stretch mark:
1. Konsumsi omega-3
Asam lemak omega-3 dapat membantu kulit tetap kenyal, sehingga mengurangi risiko munculnya stretch mark. Omega 3 dapat ditemukan diberbagai makanan, seperti ikan salmon, ikan sarden, kacang kedelai, kacang kenari, telur, dan masih banyak lainnya.
2. Konsumsi vitamin D
Vitamin D dapat membantu menyehatkan kulit. Salah satu sumber vitamin D terbaik dan termudah yang bisa Anda dapatkan adalah sinar matahari. Namun, perlu diingat bahwa terlalu banyak paparan sinar matahari juga buruk bagi kesehatan. Selain matahari, Anda juga dapat menemukan vitamin D pada makanan, seperti kuning telur dan oatmeal.
3. Menambah berat badan yang sesuai (untuk ibu hamil)
American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) menyarankan penambahan berat badan 11-15 kg bagi ibu hamil yang sudah memiliki berat badan sehat. Untuk ibu yang memiliki berat badan lebih sebelum hamil sebaiknya menambah berat badan sebanyak 6-11 kg. Namun, untuk ibu yang kekurangan berat badan sebelum hamil disarankan untuk menambah berat badan hingga 18 kg.
4. Gunakan pelembab
Serupa dengan omega-3, pelembab juga berfungsi menjaga kulit tetap kenyal. Selain itu, pelembab juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa gatal ketika kulit mengalami peregangan. Hal ini didukung penelitian oleh Ebru Ersoy dan rekan-rekannya yang berjudul ‘Is it possible to prevent striae gravidarum?’ yang menemukan bahwa pelembab dapat membantu mencegah munculnya stretch mark.
5. Hindari merokok
Hal ini karena merokok dapat mengurangi aliran darah ke kulit, yang menyebabkan kulit kekurangan oksigen – yang berguna untuk menjaga kesehatan kulit. Selain itu, aktivitas merokok juga melepaskan radikal bebas yang dapat merusak serat kolagen dan elastin pada kulit.