Paus Fransiskus menandatangani piagam perdamaian di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024)INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA
Health

Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru, Bisakah Hidup Normal?

Mutiara Nabila
Kamis, 5 September 2024 - 13:24
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Paus Fransiskus tengah melakukan kunjungan Apostolik ke Indonesia pada 3-6 September. Dia memastikan kesehatannya dalam keadaan baik meski kini hidup hanya dengan satu paru.

Mengutip Business Insider, di negara asalnya Argentina, Paus Fransiskus, saat itu berusia awal 20-an, menderita infeksi pernapasan parah yang memaksa dokter untuk mengangkat sebagian paru-parunya. 

ABC News melansir Schaffner, mantan presiden Yayasan Nasional untuk Penyakit Menular, mengatakan ada beberapa alasan mengapa Paus Fransiskus menjalani operasi pengangkatan paru:

1. Paus Fransiskus kemungkinan menderita TBC

Ketika dia masih muda, belum ada terapi obat antibiotik yang meluas, dan mungkin saja dia mengalami penyakit sebagian paru-paru yang cukup serius dan harus menjalani operasi pengangkatan.

2. Diperkirakan mengalami komplikasi batuk rejan atau pertusis.

Batuk rejan dapat menyebabkan penyakit pada saluran bronkial dan dapat menyebabkan infeksi kronis.

3. Diperkirakan menderita pneumonia dan mengalami komplikasi

Lantaran terjadi sebelum antibiotik konvensional tersedia secara luas, jadi komplikasi paru yang dialami harus diobati dengan operasi, mengangkat seluruh atau sebagian paru-parunya.

 4. Kemungkinan lahir dengan cacat paru bawaan yang terinfeksi

Meskipun infeksi ini lebih umum terjadi pada orang setengah baya daripada remaja, Schaffner mengatakan bahwa cacat bawaan adalah kemungkinan yang paling mungkin terjadi mengingat terbatasnya informasi tentang pengangkatan paru-paru.

Menurut Johns Hopkins Medicine seseorang dapat bertahan hidup dengan satu paru. Meski demikian, kapasitas paru-paru akan berkurang setengahnya, jadi seseorang dengan satu paru akan merasa lebih mudah sesak napas, terutama saat berolahraga. 

Penderitanya juga cenderung mengalami nyeri, kelelahan, masalah jantung, dan beberapa masalah kesehatan lainnya.

Lantas apa saja faktor risiko operasi pengangkatan paru atau pneumonektomi?

Mengutip WebMD beberapa faktor risiko yang menyebabkan sebagian paru harus diangkat antara lain 

- Cedera serius pada paru-paru

- Penyakit paru-paru yang diderita sejak lahir

- PPOK

- Tuberkulosis

- Infeksi jamur pada paru-paru

- Bronkiektasis, ketika dinding saluran udara menebal dan terluka

Banyak orang yang menjalani operasi ini berhasil dengan baik. Namun, operasi ini berisiko cukup tinggi. Beberapa kemungkinan komplikasi di antaranya:

- Gagal pernapasan

- Gumpalan darah di paru-paru (emboli paru)

- Pneumonia (infeksi paru-paru)

- Syok

- Komplikasi dari anestesi

- Pendarahan berlebihan

- Irama jantung tidak normal

- Aliran darah ke jantung berkurang

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro