Ilustrasi perempuan mengalami jerawat akibat memakai masker atau maskne/Freepik
Health

Tanda-tanda Hormon Anda Tidak Seimbang, Terlihat dari Wajah

Mia Chitra Dinisari
Jumat, 13 September 2024 - 14:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Hormon adalah zat pengatur penting yang mengontrol berbagai fungsi dalam tubuh kita, termasuk metabolisme, suasana hati, dan kesehatan kulit.

Hormon, pembawa pesan kimiawi tubuh, secara signifikan mempengaruhi kesehatan kulit.

Ketika hormon menjadi tidak seimbang yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti pubertas, menstruasi, kehamilan, kondisi medis, pilihan gaya hidup, atau pengaruh lingkungan hal ini dapat memicu berbagai masalah kulit, seperti jerawat pada orang dewasa, pertumbuhan rambut berlebihan (hirsutisme), hiperpigmentasi, dan perubahan warna kulit. dalam elastisitas kulit dan produksi sebum.
 
Meskipun jerawat sering dikaitkan dengan masa remaja, banyak orang dewasa yang terus berjuang melawan jerawat dan masalah kulit lainnya akibat fluktuasi hormonal. Memahami bagaimana hormon berdampak pada kulit dapat membantu mengatasi masalah ini secara efektif.

Dilansir dari timesofindia, ketidakseimbangan hormon dapat mempengaruhi kesehatan kulit secara signifikan, menyebabkan jerawat pada orang dewasa, hiperpigmentasi, dan masalah lainnya.

Namun, dengan menerapkan kebiasaan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, tidur yang cukup, pola makan seimbang, dan manajemen stres, Anda dapat membantu mengatur hormon dan menjaga kulit lebih bersih dan sehat.

Dengan berkonsultasi dengan dokter kulit, melakukan perubahan gaya hidup, dan mempertimbangkan terapi hormonal bila diperlukan, seseorang dapat meningkatkan kesehatan kulitnya dan mendapatkan kembali kepercayaan diri.

Beberapa hormon berperan penting dalam kesehatan kulit, antara lain:

1. Androgen

Hormon seks pria, yang terdapat pada pria dan wanita, merangsang produksi minyak di kelenjar sebaceous. Androgen berlebih dapat menyebabkan peningkatan sifat manis mulut, pori-pori tersumbat, dan jerawat.

2. Estrogen

Hormon seks wanita ini membantu menyeimbangkan androgen. Selama kehamilan atau saat mengonsumsi pil KB, kadar estrogen meningkat, yang sering kali memperburuk jerawat. Namun, fluktuasi hormonal saat menstruasi atau menopause dapat memicu timbulnya jerawat.

3. Kortisol

Dikenal sebagai hormon stres, kortisol dapat mengganggu fungsi pelindung kulit, sehingga lebih rentan terhadap iritasi dan peradangan. Stres kronis dapat memperburuk jerawat. 

Dampak ketidakseimbangan hormon pada kulit

1. Jerawat pada orang dewasa

Berbeda dengan jerawat remaja, yang sering kali disebabkan oleh kelebihan sebum selama masa pubertas, jerawat pada orang dewasa biasanya dipicu oleh fluktuasi hormonal.

Misalnya saat menstruasi atau hamil, tubuh mengalami lonjakan androgen (hormon pria), meningkatkan produksi minyak dan menyumbat pori-pori, sehingga berujung pada munculnya jerawat.

Jerawat orang dewasa, meskipun sering kali tidak separah jerawat remaja, bisa membuat frustasi dan membebani secara emosional. Ketidakseimbangan hormon adalah penyebab umum, dengan faktor-faktor seperti kehamilan, menopause, dan obat-obatan tertentu yang mengganggu kadar hormon dan menyebabkan timbulnya jerawat.

2. Hirsutisme

Menurut Pawan Yudi Khatri, pakar perawatan kulit dan perawatan, “Wanita mungkin mengalami pertumbuhan rambut berlebihan di wajah, dagu, atau bagian tubuh lainnya karena peningkatan kadar androgen. Kondisi ini, yang dikenal sebagai hirsutisme, sangat umum terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).”

3. Hiperpigmentasi

Perubahan hormonal dapat menyebabkan peningkatan produksi melanin sehingga menyebabkan bercak hitam pada kulit yang disebut hiperpigmentasi. Kondisi seperti melasma, yang menyebabkan bercak coklat atau abu-abu kecokelatan di wajah, sering kali dipicu oleh kehamilan atau penggunaan pil KB.

4. Rosacea

Kondisi kulit kronis ini, ditandai dengan kemerahan, kemerahan, dan pembuluh darah terlihat, dapat diperburuk oleh fluktuasi hormonal.

5. Hiperpigmentasi

Flek hitam pada kulit bisa dipicu oleh perubahan hormonal, seperti saat hamil atau menopause.

6. Kulit kering

Ketidakseimbangan hormon dapat memengaruhi penghalang kelembapan kulit, menyebabkan kekeringan, gatal, dan sensitivitas.

7. Elastisitas kulit

Estrogen memainkan peran penting dalam menjaga ketebalan dan elastisitas kulit. Ketika kadar estrogen menurun, terutama setelah menopause, kulit menjadi lebih tipis dan lebih rentan terhadap kerutan dan kendur.

8. Produksi sebum

Hormon juga mengatur produksi sebum, minyak yang menjaga kelembapan kulit kita. Ketidakseimbangan kadar hormon dapat meningkatkan atau menurunkan produksi sebum, sehingga menyebabkan masalah kulit berminyak atau kering.

Cara mengatasi jerawat hormonal?

Meskipun tidak ada solusi yang universal, strategi berikut dapat membantu mengatasi jerawat hormonal:

  • Konsultasikan dengan dokter kulit: Dokter kulit dapat menilai situasi Anda dan merekomendasikan perawatan yang tepat, seperti obat topikal, antibiotik oral, atau terapi hormonal.
  • Perubahan Gaya Hidup:
  • Diet: Meskipun hubungan antara diet dan jerawat masih diperdebatkan, mengurangi asupan makanan manis dan olahan dapat membantu.
  • Manajemen stres: Teknik seperti meditasi atau yoga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan kulit.
  • Tidur: Tidur yang cukup (7-9 jam per malam) sangat penting untuk kesehatan kulit secara keseluruhan.
  • Terapi hormonal: Dalam beberapa kasus, terapi hormonal, seperti pil KB atau obat antiandrogen, mungkin disarankan untuk mengatur kadar hormon dan mengatasi jerawat.
  • Mengelola kesehatan kulit dengan perubahan gaya hidup

Gaya hidup yang bisa mengatasi ketidakseimbangan hormon

1. Olahraga teratur

Melakukan olahraga setidaknya satu jam setiap hari membantu mengatur hormon dengan mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan suasana hati. Sirkulasi yang lebih baik dari olahraga juga mengantarkan oksigen dan nutrisi ke sel-sel kulit, sehingga menjadikan kulit lebih sehat.

2. Tidur yang cukup

Tidur sangat penting untuk regulasi hormon. Usahakan tidur berkualitas 7-8 jam setiap malamnya. Kurang tidur dapat meningkatkan kadar hormon stres, sehingga memperburuk kondisi kulit seperti jerawat. Hindari lampu buatan yang terang di malam hari, karena dapat mengganggu produksi melatonin, yang penting untuk tidur nyenyak.

3. Pola makan seimbang

Pola makan kaya protein, lemak sehat, dan serat mendukung keseimbangan hormon. Asam lemak omega-3 dari ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian mengurangi peradangan dan membantu mengatur produksi sebum. Makanan kaya serat membantu menghilangkan kelebihan hormon dari tubuh. Menghindari makanan olahan dan gula berlebihan membantu mencegah lonjakan insulin yang berhubungan dengan jerawat.

4. Manajemen stres

Kesejahteraan emosional berdampak pada kadar hormon. Stres kronis dapat meningkatkan kortisol, yang menyebabkan masalah kulit. Terlibat dalam aktivitas sosial, praktikkan kewaspadaan, dan terapkan mekanisme penanggulangan stres yang sehat untuk meningkatkan regulasi hormon dan kesehatan kulit.

5. Batasi alkohol dan berhenti merokok

Alkohol dan tembakau mengganggu keseimbangan hormon dan membahayakan kesehatan kulit. Membatasi asupan alkohol dan berhenti merokok dapat meningkatkan elastisitas kulit, mengurangi risiko jerawat, dan meningkatkan vitalitas kulit secara keseluruhan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro