Bisnis.com, JAKARTA -- Belakangan ramai kasus seorang tanpa latar belakang medis, membuka klinik kecantikan dan melakukan prosedur perawatan wajah menggunakan alat derma roller dan obat-obatan anestesi yang tidak memiliki izin edar.
Sayangnya, kasus ini diperburuk dengan beredarnya alat derma roller secara bebas di pasaran, sehingga masyarakat bisa membeli dan menggunakannya secara bebas tanpa pengawasan ahli.
Derma roller sendiri merupakan alat dengan jarum-jarum halus yang digunakan terapi induksi kolagen. Jarum-jarum halus tersebut akan menusuk kulit dangkal dan kemudian memicu cedera mikro.
Cedera mikro tersebut nantinya akan memicu proses penyembuhan alami tubuh, sehingga memicu produksi kolagen dan elastin. Hasilnya kulit tetap halus, kenyal, dan elastis.
Prosedur menggunakan derma roller juga memiliki banyak manfaat, di antaranya dapat membantu mengembalikan kulit jadi awet muda, menyamarkan garis halus, bekas luka, dan bekas jerawat, serta mengurangi tampilan pori-pori, meratakan warna kulit dan tekstur kulit secara keseluruhan.
Namun, penggunaan derma roller sendiri di rumah atau di tempat yang tidak memiliki izin, tanpa latar belakang medis tidak disarakan.
Meskipun dijual bebas, masyarakat harus mengetahui bahwa prosedur ini merupakan salah satu tindakan invasif, dengan melukai permukaan kulit, sehingga harus dilakukan dengan benar oleh profesional yang berkualifikasi, seperti dokter kulit atau ahli estetika berlisensi.
Pasalnya, perawatan ini mungkin tidak cocok untuk semua orang, dan justru bisa menimbulkan berbagai risiko fatal sebagai berikut:
1. Meningkatkan Risiko Infeksi
Penggunaan derma roller tanpa pengawasan profesional bisa menimbulkan risiko infeksi, karena alat yang digunakan di rumah tidak bisa dijamin kesterilannya.
Selain itu, menggunakan derma roller lebih dari sekali seminggu juga dapat meningkatkan risiko infeksi, karena kulit yang tertusuk akan membuka pintu bagi kuman untuk masuk.
Menggunakan derma roller berulang kali tanpa praktik kebersihan yang benar juga dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang dan infeksi.
Selain itu, penggunaan alat derma roller yang tidak berizin tidak menjamin bahan pada alat tersebut aman untuk kulit dan anti bakteri. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa alat yang digunakan berasal dari sumber yang berizin edar dan bereputasi baik, dengan jarum yang bisa diganti dengan yang steril.
2. Menimbulkan Bekas luka
Penggunaan derma roller yang tidak sesuai anjuran dapat memperburuk kondisi bekas luka alh-alih menghilangkannya.
Ada kedalaman tertentu yang bisa dijangkau jarum untuk menembus kulit dan merangsang produksi kolagen. Kedalaman jarum ini berbeda-beda tergantung target perawatannya.
Hanya ahli estetika dan dokter yang sangat terlatih yang tahu derma roller mana yang harus digunakan dan kedalaman yang tepat untuk menembus kulit.
Menggunakan derma roller sendiri untuk memperbaiki bekas luka di rumah justru dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada manfaat bagi kulit
3. Peradangan dan Hiperpigmentasi Berkepanjangan
Ketika menggunakan derma roller sendiri, para penggunanya mungkin tidak tahu berapa lama waktu yang diperlukan sampai kulitnya benar-benar sembuh sebelum melakukan prosedur tersebut lagi.
Hal ini bisa menyebabkan efek samping seperti nyeri, kemerahan berkepanjangan, atau hiperpigmentasi, di mana warna kulit jadi menghitam.