Bisnis.com, JAKARTA- Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus pernapasan yang memiliki gejala mirip dengan pilek. Virus ini menjadi perbincangan di Indonesia karena dikhawatirkan masuk ke Indonesia.
Dilansir dari my.clevelandclinic.org, Selasa (7/1/2025), penderita HMPV dapat mengalami berbagai gejala seperti batuk, sesak napas, pilek, dan sakit tenggorokan. Meskipun sebagian besar kasus bersifat ringan, beberapa kelompok berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit yang lebih serius.
Kelompok yang berisiko tinggi ini meliputi anak-anak, orang dewasa di atas usia 65 tahun, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. HMPV sangat umum, dan diperkirakan sebagian besar orang sudah terinfeksi virus ini sebelum mencapai usia 5 tahun.
Gejala dan Penyebab HMPV
Gejala Human Metapneumovirus (HMPV):
1. Batuk kering atau berdahak, umumnya disertai dengan rasa tidak nyaman di tenggorokan.
2. Peningkatan suhu tubuh, biasanya ringan hingga sedang, sebagai respons tubuh terhadap infeksi.
3. Hidung sering kali berair atau terhambat, menyulitkan pernapasan.
4. Perasaan sakit atau iritasi di tenggorokan yang sering diikuti rasa kering atau gatal.
5. Suara napas yang terdengar seperti siulan, akibat penyempitan saluran pernapasan.
6. Kesulitan bernapas, seringkali terjadi pada kasus yang lebih parah.
7. Munculnya bercak-bercak merah di kulit sebagai reaksi terhadap infeksi.
Gejala-gejala ini umumnya mirip dengan gejala pilek biasa, tetapi pada kelompok yang lebih rentan, seperti anak-anak dan orang dewasa usia lanjut, HMPV dapat menyebabkan gejala yang lebih serius.
Pengobatan untuk HMPV (Human Metapneumovirus)
Dilansir dari apollocradle.com, Selasa (7/1/2025) saat ini, belum ada pengobatan antivirus khusus atau vaksin untuk HMPV. Penanganan utamanya berfokus pada perawatan suportif untuk meredakan gejala. Beberapa pengobatan yang disarankan antara lain:
- Istirahat dan hidrasi: Sangat penting untuk membantu tubuh pulih.
- Obat-obatan bebas: Pengurang demam dan pereda nyeri seperti asetaminofen atau ibuprofen.
- Dekongestan hidung dan semprotan saline: Untuk mengurangi hidung tersumbat dan memperbaiki pernapasan.
- Humidifier (alat pelembap udara): Menambah kelembapan udara untuk membantu menenangkan saluran pernapasan yang teriritasi.
- Terapi oksigen: Diberikan pada kasus yang parah, terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan bernapas.
- Bronkodilator: Obat untuk membuka saluran pernapasan pada pasien yang mengalami mengi atau sesak napas.
- Antibiotik: Diberikan hanya jika infeksi bakteri sekunder, seperti infeksi telinga, berkembang.
Strategi Pencegahan Virus HMPV
Mengingat tidak adanya pengobatan atau vaksin khusus untuk HMPV, pencegahan sangat penting untuk mengurangi penyebarannya. Beberapa langkah pencegahan yang efektif antara lain:
1. Kebersihan tangan: Mencuci tangan dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus pernapasan.
2. Etika pernapasan: Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku untuk mencegah penyebaran tetesan droplet.
3. Penggunaan masker: Memakai masker di tempat ramai atau ruang dengan ventilasi yang buruk, terutama pada musim puncak penyakit pernapasan.
4. Jaga jarak sosial: Menjaga jarak aman dari orang yang sakit untuk mencegah penularan.
5. Hindari menyentuh wajah: Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci untuk mencegah virus berpindah dari permukaan ke membran mukosa.
6. Ventilasi yang baik: Memastikan sirkulasi udara yang baik di ruang dalam rumah dengan membuka jendela atau menggunakan pemurni udara untuk mengurangi konsentrasi virus yang ada di udara.
7. Isolasi diri: Tetap di rumah saat sakit dan hindari kontak dekat dengan orang lain untuk mencegah menularkan virus kepada orang lain, terutama yang rentan.
8. Pembersihan rutin: Disinfeksi permukaan yang sering disentuh untuk mengurangi risiko penularan virus melalui objek yang terkontaminasi.
9. Perkuat kesehatan kekebalan tubuh: Menjaga gaya hidup sehat dengan nutrisi seimbang, olahraga teratur, dan tidur cukup untuk membantu tubuh melawan infeksi lebih efektif.
10. Vaksinasi: Meskipun belum ada vaksin khusus untuk HMPV, menjaga vaksinasi lain yang relevan (seperti vaksin flu dan pneumokokus) dapat membantu mengurangi beban penyakit pernapasan secara keseluruhan.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, Anda dapat membantu mengurangi risiko infeksi HMPV dan penyakit pernapasan lainnya. (Siti Laela Malhikmah)