Paru-paru sehat/nebraska medicine
Health

WHO Sebut Risiko Kanker Paru pada Non-Perokok Meningkat, Ini Penyebabnya!

Mutiara Nabila
Jumat, 7 Februari 2025 - 12:34
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kanker paru merupakan salah satu kanker yang banyak terjadi di dunia. Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa kini kasusnya meningkat di kalangan non-perokok.

Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), kanker paru-paru pada orang yang tidak pernah merokok atau tembakau kini diperkirakan menjadi penyebab kematian akibat kanker tertinggi kelima di seluruh dunia.

Kanker paru-paru pada mereka yang bukan perokok juga terjadi hampir secara eksklusif sebagai adenokarsinoma, yang telah menjadi yang paling dominan dari empat subtipe utama penyakit ini pada pria dan wanita di seluruh dunia.

Lantas apa penyebabnya?

Dalam sebuah studi terkini yang dipublikasikan dalam The Lancet Respiratory Medicine mengungkap adanya peningkatan kasus kanker paru-paru di kalangan bukan perokok dan orang yang tidak pernah merokok sekalipun. Hal ini dikaitkan dengan paparan polusi udara. 

Studi yang dirilis pada Hari Kanker Sedunia ini melaporkan meningkatnya prevalensi adenokarsinoma, subtipe kanker paru-paru yang semakin umum di kalangan individu yang tidak pernah merokok.

Dilansir The Sun, menurut studi tersebut, sekitar 200.000 kasus adenokarsinoma di seluruh dunia pada 2022 dikaitkan dengan paparan polusi udara, yang menunjukkan hubungan sebab-akibat antara polusi udara dan risiko adenokarsinoma. 

Para peneliti dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganalisis data dari Global Cancer Observatory 2022, yang meneliti kasus kanker paru-paru di empat subtipe yakni adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel kecil, dan karsinoma sel besar.

Adapun, studi tersebut menemukan bahwa beban adenokarsinoma terbesar yang disebabkan oleh polusi udara ditemukan di Asia Timur, khususnya China.

Mengutip The Guardian, penulis utama penelitian dan kepala cabang pengawasan kanker IARC, Freddie Bray, mengatakan temuan tersebut menggarisbawahi perlunya pemantauan mendesak terhadap perubahan risiko kanker paru-paru.

Penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi kemungkinan faktor penyebab, seperti polusi udara, pada populasi di mana merokok tidak dianggap sebagai penyebab utama kanker paru-paru juga diperlukan, imbuhnya.

Kanker paru-paru tetap menjadi penyebab utama insiden dan kematian akibat kanker di seluruh dunia. Pada 2022, sekitar 2,5 juta orang didiagnosis mengidap penyakit ini. Namun, pola insiden berdasarkan subtipe telah berubah secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir.

Adenokarsinoma menyumbang 45,6% dari kasus kanker paru-paru global di antara pria dan 59,7% dari kasus kanker paru-paru global di antara wanita pada 2022. Angka masing-masing adalah 39,0% dan 57,1% pada 2020.

Menurut IARC, adenokarsinoma juga menyumbang sebanyak 70% kasus kanker paru-paru di antara mereka yang tidak pernah merokok.

Wanita Lebih Rawan

Meskipun tingkat kejadian kanker paru-paru untuk pria secara umum menurun di sebagian besar negara selama 40 tahun terakhir, tingkat kejadian di kalangan wanita cenderung terus meningkat.

Tren saat ini menunjukkan bahwa meskipun pria masih merupakan kasus kanker paru-paru terbanyak, sekitar 1,6 juta pada 2022, namun kesenjangan antara kejadian kanker paru-paru pada pria dan wanita semakin menyempit, dengan sekitar 900.000 wanita didiagnosis menderita kanker paru-paru pada 2022.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro