Sel kanker/reuters
Health

Kabar Gembira, 7 Negara Uji Coba Vaksin Kanker Paru-Paru Pertama di Dunia

Mutiara Nabila
Jumat, 23 Agustus 2024 - 21:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Vaksin kanker paru-paru pertama di dunia, berbasis mRNA, telah mulai diuji coba di tujuh negara. Vaksin tersebut diharapkan menjadi terobosan untuk menyelamatkan ribuan nyawa.

Kanker paru-paru merupakan penyebab kematian akibat kanker nomor satu di dunia dengan 1,8 juta kematian setiap tahun. Tingkat kelangsungan hidup para penderitanya, terutama di stadium akhir juga sangat rendah.

Saat ini, mengutip The Guardian, para ahli tengah menguji vaksin baru yang bisa memerintahkan tubuh untuk memburu dan membunuh sel kanker, serta mencegahnya kembali. 

Dikenal sebagai BNT116 dan dibuat oleh BioNTech, vaksin ini dirancang untuk mengobati kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC), bentuk penyakit yang paling umum.

Uji klinis fase 1, studi manusia pertama BNT116, telah diluncurkan di 34 lokasi penelitian di tujuh negara yaitu Inggris, AS, Jerman, Hungaria, Polandia, Spanyol, dan Turki.

Secara keseluruhan, ada sekitar 130 pasien, dari tahap awal sebelum operasi atau radioterapi, hingga penyakit tahap akhir atau kanker kambuhan, akan didaftarkan untuk menerima suntikan vaksin tersebut bersamaan dengan imunoterapi. 

Suntikan tersebut menggunakan messenger RNA (mRNA), mirip dengan vaksin Covid-19, dan bekerja dengan menghadirkan sistem imun dengan penanda tumor dari NSCLC untuk mempersiapkan tubuh melawan sel kanker yang mengekspresikan penanda ini.

Tujuannya untuk memperkuat respons imun seseorang terhadap kanker sambil membiarkan sel-sel yang sehat tidak tersentuh, tidak seperti kemoterapi yang turut merusak sel di sekitarnya bahkan di seluruh tubuh. 

Prof Siow Ming Lee, konsultan onkologi medis di University College London Hospitals NHS Foundation Trust (UCLH), yang memimpin uji coba di Inggris mengatakan bahwa vaksin tersebut sangat mudah untuk diberikan. 

Pasien nantinya juga dapat memilih antigen tertentu dalam sel kanker, lalu menargetkannya. 

"Teknologi ini adalah fase besar berikutnya dari pengobatan kanker," ujarnya. 

Lee berharap dengan menambahkan perawatan tambahan vaksin ini akan menghentikan kanker datang kembali, karena sering kali kanker bisa kembali pada pasien kanker paru-paru meski sudah dioperasi dan radiasi. 

“Kami berharap dapat melanjutkan ke fase 2, fase 3, dan kemudian berharap ini menjadi standar perawatan di seluruh dunia dan menyelamatkan banyak pasien kanker paru-paru-paru-paru," tuturnya.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro