Paru-paru sehat/nebraska medicine
Health

Produk Rendah Risiko Diklaim Tekan Biaya Kesehatan Nasional

Rio Sandy Pradana
Senin, 24 Februari 2025 - 16:38
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pendekatan pengurangan risiko melalui produk tembakau alternatif dinilai dapat menekan prevalensi merokok yang membebani biaya kesehatan di Indonesia.

Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo), Dimas Syailendra, mengatakan dampak negatif terhadap kesehatan bisa dikurangi melalui penggunaan produk rendah risiko.

Dia menjelaskan penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti penyakit jantung, kanker, stroke, diabetes. Adapun, PTM disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, salah satunya kebiasaan merokok.

"Biaya kesehatan yang diakibatkan oleh PTM ini sangat besar dan membebani biaya kesehatan nasional,” kata Dimas, dalam keterangannya, Senin (24/2/2025).

Dia menjelaskan beberapa negara seperti Inggris, Jepang, Selandia Baru, dan Filipina telah mengambil langkah progresif dengan mendorong perokok beralih ke produk tembakau alternatif.

Di negara-negara tersebut, lanjutnya, upaya menurunkan prevalensi merokok dilakukan dengan mendorong pemanfaatan produk tembakau alternatif sebagai upaya mengurangi bahaya merokok. Hal tersebut mereka lakukan mengacu dari hasil penelitian dan kajian ilmiah di negaranya.

Dimas berharap pemerintah juga dapat mempertimbangkan produk tembakau alternatif, yang merupakan implementasi dari konsep pengurangan risiko, sebagai salah satu strategi untuk menekan biaya kesehatan akibat merokok.

“Namun, pemerintah juga perlu berhati-hati dalam mengimplementasikan konsep pengurangan risiko. Sebagai contoh, pemerintah harus tetap mengatur batasan umur pengguna, agar memastikan produk alternatif tidak diakses oleh anak-anak,” ujarnya.

Menurutnya, mendorong perokok beralih ke produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko, seperti rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan, dapat berkontribusi dalam menurunkan biaya perawatan kesehatan.

Fakta tersebut, lanjutnya, diungkapkan dalam kajian ilmiah yang dilakukan Francesco Moscone dari Brunel University London dengan tajuk "Does Switching to Reduced Risk Products Free up Hospital Resources? A Reflection using English Regional Data".

Melalui penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Healthcare Management, Moscone menunjukkan bahwa beralih ke produk tembakau alternatif berpotensi dalam menurunkan risiko penyakit akibat kebiasaan merokok hingga 70%. Penelitian ini sekaligus untuk mengevaluasi potensi penghematan biaya kesehatan bagi Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS) di Inggris jika sebagian perokok beralih ke produk rendah risiko.

Kanker, penyakit jantung, stroke, bronkitis kronis, dan emfisema adalah lima kategori penyakit utama yang disebabkan kebiasaan merokok. Penyakit-penyakit tersebut memberikan beban yang signifikan pada NHS.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro