Ilustrasi Artificial intelligence/Alibaba Cloud
Health

Astrazeneca Manfaatkan AI untuk Deteksi Dini Penyakit

Mia Chitra Dinisari
Sabtu, 17 Mei 2025 - 15:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  AstraZeneca bekerja sama dengan Qure.ai mengeksplorasi pemanfaatan artificial intelligence (AI) guna meningkatkan kemampuan deteksi dini penyakit. 

Pada European Lung Cancer Congress (ELCC) 2025, AstraZeneca mempresentasikan data yang menunjukkan potensi penggunaan artificial intelligence (AI) dalam meningkatkan deteksi nodul dengan risiko tinggi kanker paru.

Studi CREATE ini dilakukan menggunakan alat qXR-LNMS dari Qure.ai untuk mengevaluasi efektivitas perangkat lunak qXR dalam memprediksi risiko keganasan nodul paru insidental pada rontgen dada terhadap baku emas low dose CT scan (LDCT). Studi CREATE ini dilakukan di 5 negara, yakni Mesir, India, Indonesia, Meksiko, dan Turki.

Di Indonesia sendiri, studi CREATE dilakukan di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya oleh tim peneliti yang dipimpin Prof. Dr. dr. Laksmi Wulandari, SpP(K)Onk, FCCP, FISR, FISCM.

"Dalam situasi Indonesia saat ini, dimana distribusi peralatan diagnostik seperti CT scan masih perlu diperluas dan ahli radiologi menghadapi beban kerja yang cukup tinggi, penerapan teknologi yang mengintegrasikan AI pada foto toraks dapat membantu untuk mengidentifikasi nodul di paru dengan cukup akurat, sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaan LDCT untuk skrining pasien,” jelas Prof. Laksmi.

Prof. Laksmi juga menambahkan bahwa dari 714 kasus yang dicurigai melalui foto toraks, dianalisis menggunakan AI yang kemudian dikonfirmasi oleh dokter radiologi serta diperiksa dengan LDCT menunjukkan bahwa Positive Predictive Value (PPV) adalah 54%, dan Negative Predictive Value (NPV) adalah 93%.

Ini berarti, jika AI memberikan skor negatif, nodul kemungkinan besar tidak ganas. Namun, jika skornya positif, nodul kemungkinan ganas meskipun ada beberapa hasil positif palsu. Oleh karena itu, penerapan AI ini dapat digunakan untuk membantu identifikasi pasien dengan nodul yang tidak memerlukan skrining dengan LDCT.

Studi ini menggambarkan bahwa dengan mengintegrasikan qXR® ke dalam alur kerja klinis dapat meningkatkan penemuan kasus baru kanker paru hingga 3,155 kasus dan membantu mencegah hingga 4.742 kematian dini dan mencapai biaya netral (cost-neutral) pada tahun ke-5.

Penemuan ini mendukung bahwa integrasi AI pada CXR dapat digunakan sebagai langkah awal sebelum LDCT di negara atau wilayah dengan keterbatasan infrastruktur/biaya untuk mengidentifikasi individu dengan risiko tertinggi dan mengoptimalkan efektivitas biaya program skrining.

Kanker paru merupakan salah satu penyebab utama kematian yang diakibatkan oleh kanker.[2] Di Indonesia sendiri, kanker paru menjadi kasus kematian kanker yang tertinggi.[3] Low-dose computed tomography (LDCT) merupakan baku emas untuk skrining kanker paru,[4] namun biaya dan akses penggunaan LDCT tersebut sangat terbatas di beberapa negara di dunia.[5] Chest x-rays (CXR), merupakan langkah awal dari LDCT, yang merupakan alat triase yang paling umum, terjangkau, dan mudah diakses dalam pengaturan yang terbatas sumber daya.

“Untuk mentransformasi perawatan pasien dan untuk mengeliminasi kanker sebagai penyebab kematian, kita harus menangani beban kanker yang signifikan dan tidak proporsional di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah serta memiliki sumber daya dan infrastruktur terbatas melalui solusi yang disesuaikan dan dapat diskalakan," kata Ti Hwei How, Vice President Oncology and Market Access, International Markets AstraZeneca.

“Di Qure.ai, kami memanfaatkan AI untuk mengubah rontgen dada rutin—terutama dalam kondisi dimana sumber dayanya terbatas —menjadi peluang untuk mendeteksi kanker paru lebih awal. Kami bangga dapat mendukung upaya AstraZeneca untuk memungkinkan diagnosis kanker paru yang lebih tepat waktu, " jelas Prashant Warier, CEO dan Pendiri Qure.ai.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro