Sate/Antara
Health

Doyan Sate, Anda Berisiko Besar Sakit Kanker Usus

Newswire
Jumat, 3 Juli 2015 - 11:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Dokter spesialis penyakit dalam Hardianto mengatakan, penggemar sate harus berhati-hati, karena rentan penyakit kanker usus besar.

"Penyuka sate maupun makanan yang dipanggang harus berhati-hati, karena mengandung zat nitrosamin yang dapat menyebabkan kanker usus besar," ujar Hadianto yang juga ahli penyakit dalam di Digestive Clinic Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk itu di Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Nitrosamin merupakan senyawa penyebab kanker yang terdapat pada makanan yang diawetkan dengan nitrat. Nitrat sering dimanfaatkan untuk mengawetkan daging, ikan dan keju agar bakteri pembusuk tidak dapat berkembang biak.

Senyawa tersebut juga dihasilkan saat makanan tersebut dibakar, dan mengakibatkan perubahan cincin protein yang diakibatkan panas.

Penyuka yang suka makanan yang dibakar-bakar, sebaiknya dikurangi. Lebih sehat itu makanan yang direbus," tambah dia.

Kanker usus besar juga disebabkan pola hidup tidak sehat, konsumsi alkohol, merokok, genetik, infeksi usus besar, riwayat polip, hingga penderita Diabetes Melistus (DM).

Gejala dari kanker usus besar adalah buang air besar (BAB) tidak tuntas, pendarahan, sering kram, lemas, dan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.

"Paling tepat melakukan deteksi dini dan mengubah gaya hidup menjadi pola hidup sehat," jelas dia.

Dia menjelaskan, dengan semakin dini ditemukan maka peluang untuk menyembuhkan kanker akan semakin besar.

"Kalau diketahui sejak dini, maka angka harapan hidup hingga bisa mencapai 90 persen."

Deteksi Dini

Ahli penyakit kanker usus besar,  Epistel P Simatupang, menyebut ada dua kelompok yang wajib memeriksakan kesehatannya, yakni kelompok risiko rendah dan kelompok risiko tinggi.

"Yang dimaksud dengan kelompok risiko rendah merupakan orang yang memiliki berat badan berlebih, sering memiliki masalah pencernaan dan memiliki gaya hidup sehat. Sebaliknya dilakukan deteksi dini setiap lima tahun ketika berusia 45 tahun," kata Epistel.

Sementara, kelompok dengan risiko tinggi merupakan orang yang memiliki sejarah kanker usus besar di keluarganya dan sebaiknya melakukan pemeriksaan ketika berusia diatas 30 tahun.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan ada kurang lebih 650.000 kematian tiap tahunnya akibat penyakit kanker usus besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro