Mengamati gerhana matahari/Antara
Health

Cara Mencegah Kebutaan Saat Melihat Gerhana Matahari Total

JIBI
Selasa, 1 Maret 2016 - 17:46
Bagikan

Bisnis.com, SLEMAN - Meskipun wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tidak dilalui gerhana matahari total (GMT) pada 9 Maret 2016 mendatang, tapi masyarakat diimbau dokter spesialis mata untuk tidak melihat matahari secara langsung atau dengan mata telanjang.

Gerhana matahari sebagian di wilayah Yogyakarta bisa dilihat mulai pukul 06.20 WIB dengan persentase gerhana 81,67 persen.

“Karena cahaya matahari yang tidak tertutup bulan secara penuh menimbulkan risiko kebutaan yang tinggi,” kata dokter spesialis mata Agung Nugroho saat ditemui di Poliklinik Mata Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito, Kabupaten Sleman, Selasa (1/3/2016).

Agung menjelaskan, sinar matahari mengandung sinar ultra violet B (UV B) yang berbahaya bagi mata.

“Kalau UV B itu langsung mengenai mata akan membakar macula,” kata Agung.

Makula adalah pusat penglihatan yang terletak pada retina mata.

Bahaya

Menurut Agung, melihat gerhana matahari total dalam durasi waktu yang lama terjadi saat bulan mulai bergeser membahayakan mata. Pasalnya, sinar matahari yang dihalangi bulan akan memancarkan cahaya yang tajam ke arah mata.

Kondisi tersebut mirip dengan menutup ujung lubang selang air dengan jempol, sehingga aliran air terhambat. Air yang ditahan akan muncrat dengan kencang ketika jempol digeser dari tutup lubang selang.

“Sinar yang dadakan seperti itu bisa membakar macula mata,” kata Agung.

Katarak

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Suhardjo yang juga spesialis mata menambahkan, keberadaan sinar matahari sehari-hari juga membahayakan kondisi mata.

Terutama ketika matahari terbit di atas pukul 09.00 pagi. Dokter mata biasanya menganjurkan kepada petani yang bekerja di sawah untuk memakai caping atau topi lebar untuk melindungi mata dari paparan UV B.

“Kalau terus menerus terpapar UV B, mata bisa katarak. Kalau berlanjut bisa buta,” kata Suhardjo.

Upaya untuk melihat gerhana matahari, baik total maupun sebagian yang biasa dilakukan masyarakat tradisional adalah melalui genangan air di dalam baskom yang diletakkan di bawah bayangan matahari.

Bisa juga menggunakan kacamata rayban yang berwarna hijau karena mampu menyerap sinar UV B.

“Paling aman melihat di Youtube,” kata Agung menambahkan sambil tertawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro