Jongla/Vimeo
Fashion

Generasi Ke-3, Jongla Social Messenger

Atiqa Hanum
Jumat, 24 Juni 2016 - 06:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Jongla, instant messaging dari Finlandia, meluncurkan Jongla Social Messenger dengan integrasi sosial baru yang sudah tertanam didalamnya termasuk Reactions. Generasi ke-3 Jongla bertujuan untuk menjembatani celah antara jejaring sosial dan pengiriman pesan cepat.

CEO Jongla Riku Salminen mengatakan sekarang ini perbedaan antara jejaring sosial dan aplikasi instant messaging sangat tipis dan dalam waktu yang tidak lama lagi dua hal tersebut akan bergabung menjadi satu.

Kami sudah melihat hal itu melalui chatbots, bahkan Jongla sudah lebih maju dari hal itu dengan menawarkan fitur sosial baru dalam layanan instant messaging kami dan memungkinkan pengguna untuk menikmati layanan-layanan terbaik dari kedua hal tersebut,” ungkapnya dalam siaran pers, Kamis (23/6/2016).

Point utama generasi ke-3 Jongla kali ini, lanjutnya, pertama People – fitur terbaru untuk membantu pengguna menemukan orang-orang baru di sekitar mereka yang menarik perhatian. Tren saat ini yang muncul di pasar negara–negara berkembang, masyarakat cenderung menggantikan jejaring sosial mereka dengan aplikasi instant messaging. Sebuah survei mengatakan di Indonesia, berkirim pesan teks merupakan salah satu aktivitas online yang paling populer.

Hal ini, tambahnya, berhubungan dengan kondisi sekarang bahwa masyarakat menghabiskan lebih banyak waktu pada aktivitas online dan memiliki lebih sedikit waktu untuk kehidupan sosial. Kemacetan lalu lintas, terutama di kota-kota besar di Indonesia turut menguatkan fenomena tersebut. Hal ini juga sejalan dengan tren di seluruh dunia bahwa aplikasi pengirim pesan menjadi platform utama pada smartphone melampaui jejaring sosial, dalam hal jumlah pengguna yang aktif.

Berdasarkan data analisis Jongla, aplikasi instant messaging paling sering digunakan antar pukul 17.00 – 21.00,” bebernya.

Tren komunikasi masyarakat kini dengan memindahkan kehidupan sosial mereka ke aplikasi pengiriman pesan. Sebagai tambahan, pengguna Jongla kini dapat menemukan dan berinteraksi dengan teman baru berdasarkan kedekatan lokasi melalui fitur yang disebut ‘People’. Fitur ini dibuat untuk memudahkan pengguna menemukan orang-orang baru yang menarik di sekitar mereka. Untuk melindungi privasi mereka, Jongla hanya akan menampilkan perkiraan lokasi orang tersebut dan tentu saja fitur ini opsional, dalam arti pengguna boleh memilih untuk mengaktifkan fitur ‘People’ atau tidak.

Kami terus menjadikan Jongla untuk lebih bersifat sosial tanpa mengorbankan inti dari Jongla sendiri, yaitu pesan yang bersifat pribadi,” kata Riku.

Kedua Reactions – sebuah cara baru untuk mengekspresikan pertemanan dan minat untuk bertemu orang-orang baru. Sesama komunitas Jongla dapat saling memberikan reaksi untuk menunjukkan ekspresi mereka, seperti ikon jempol, senyum atau bahkan simbol hati.

Terkadang kita sulit untuk mengungkapkan emosi kita kepada orang lain. Oleh karena itu, kami ingin memberikan kemudahan bagi pengguna Jongla untuk mengekspresikan ketertarikan kepada orang-orang baru dan memulai pertemanan melalui sebuah cara yang lebih seru dan bermakna,” jelasnya.

Dia menambahkan ketiga adalah Rebranding – ikon aplikasi dan tema baru, serta pembaruan desain antarmuka dan profil pengguna. Terakhir Lite – pengirim pesan teringan di dunia yang membantu pengguna untuk menghemat uang dan penggunaan data,” paparnya.

Menurut data statistik, penetrasi Internet di Indonesia pada tahun 2015 berkisar 35% dan diperkirakan akan mencapai 63% dari total populasi dalam waktu lima tahun ke depan, atau mencapai sekitar 160 juta pengguna internet pada tahun 2020. Dalam waktu dua tahun yang akan datang, seluruh generasi muda yang memiliki gaya hidup mobile - kurang lebih berjumlah milyaran orang di seluruh dunia – akan mengakses Internet secara mobile, hampir semuanya melalui smartphone kelas menengah (middle end) dan bawah (low end) dengan kartu pra bayar.

Jongla juga mencatat di Indonesia, tingkat kepuasan untuk kecepatan Internet mobile telah bertumbuh mencapai 49% tetapi tingkat kepuasan untuk volume data justru menurun hingga 37%. Sementara itu, Jongla justru berkembang paling pesat di pasar negara berkembang, di mana masyarakat masih mengalami masalah koneksi internet yang lambat dan data yang harganya mahal. Oleh karena itu, untuk membantu pengguna menghemat uang dan data, Jongla hadir sebagai aplikasi pesan yang sangat ringan.

Menurut penelitian yang dilakukan Jongla, Jongla menggunakan 80% data lebih sedikit dibandingkan dengan Viber dan kurang dari 25% data dibandingkan dengan Facebook Messenger. Hanya menggunakan sangat sedikit volume data untuk mengunduh Jongla dibandingkan dengan semua kompetitor utamanya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Atiqa Hanum
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro