Ilustrasi film/Istimewa
Entertainment

Festival Film Uni Eropa Digelar di 6 Kota

Rezza Aji Pratama
Selasa, 2 Mei 2017 - 18:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Festival Film Uni Eropa ke-17 atau “Europe on Screen (EOS) yang menampilkan 74 film terbaik dari 21 negara Eropa akan kembali digelar pada 5-14 Mei di enam kota di Indonesia.

Festival film ini merupakan rangkaian dari peringatan 60 tahun traktat pendirian Uni Eropa sekaligus memperingati 40 tahun hubungan dialog UE-Asean.

Vincent Guérend, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia mengatakan ‘Hari Eropa’ yang setiap tahun diperingati pada tanggal 9 Mei merupakan simbol perdamaian dan persatuan di Eropa.

Hari Eropa juga bertujuan untuk mengingatkan bahwa Uni Eropa secara aktif menjangkau ke belahan lain dunia serta membangun hubungan lebih erat dengan Indonesia dan Asean.

"Tahun ini Uni Eropa akan menyelenggarakan sebulan penuh kegiatan di Indonesia. Masyarakat dapat mengenal lebih dekat budaya dan tradisi Eropa, serta dapat menambah wawasan tentang kegiatan Uni Eropa di Indonesia – mulai dari hubungan politik hingga kerjasama pembangunan, dari pertukaran budaya hingga pertukaran bidang pendidikan,” jujarnya, Selasa (2/4/2017).

Selain festival film, UE juga mengagendakan sejumlah kegiatan lainnya. Pada tanggal 7 Mei misalnya akan digelar lomba lari EU-Asean di jalan protokol Jakarta, mulai dari Intiland Tower – lokasi kantor Uni Eropa – dan berakhir di Sekretariat Asean.

Di garis akhir ini, para peserta dapat menikmati berbagai pertunjukkan budaya dan makanan unik asal negara-negara anggota Uni Eropa dan Asean.

"Tahun 2017 merupakan tahun penting karena adanya peringatan 40 Tahun Hubungan Dialog Uni Eropa dan Asean serta 50 Tahun sejak berdirinya Asean,” ujar kata Francisco Fontan, Duta Besar Uni Eropa untuk Asean.

Dijelaskan, pada bulan Mei, Uni Eropa akan menyelenggarakan pula resepsi diplomatik, acara peluncuran laporan tahunan kerjasama pembangunan Uni Eropa dan Indonesia, lokakarya insentif keuangan untuk industri perfilman, debat tentang mengatasi berita palsu (fake news) dan penyebaran ujaran kebencian (hate speech), serta berbagai kegiatan lainnya.

 

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro