JAKARTA – Kementerian Perdagangan akan menampilkan alat musik tradisional dan kreatif Indonesia dalam Java Jazz Festival 2013 yang berlangsung 1-3 Maret.
Beberapa alat musik yang ditampilkana.l. angklung, calung, gitar bambu, biola bambu, terompet bambu persembahan dari Indonesia Bamboo Community, sasando persembahan Nicodemus, orgel bamboo persembahan Pradjawidja Instrumentalia, rebana dan perkusi persembahan Kunokini serta drum persembahan Harry’s Drum.
"Alat musik hasil karya anak bangsa merupakan satu komoditas ekspor yang potensial," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Gusmardi Bustami.
Sejak 2009 hingga 2011, tren nilai ekspor perangkat alat musik Indonesia meningkat secara konsisten. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total ekspor perangkat musik Indonesia ke dunia pada November 2012 mencapai US$508,4 juta.
Angka itu meningkat 3,91% dibandingkan pada bulan yang sama 2011. Tiga negara terbesar yang merupakan tujuan ekspor perangkat musik dari Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat dan Jerman. Namun dari ekspor perangkat musik dunia, Indonesia masih berada di peringkat ke-5 setelah China, Amerika Serikat, Jepang dan Jerman.
Gusmardi menuturkan pengembangan ekspor industri musik tidak hanya dilihat dari sisi perangkat musik, tetapi juga serupa konser musisi Indonesia di luar negeri dan pemasaran kaset atau CD lagu-lagu Indonesia di luar negeri.
“Oleh karena itu, untuk mengembangkan industri musik Indonesia, diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, perajin alat musik, para musisi, promotor musik, label production serta lembaga terkait lainnya,” tuturnya.
Java Jazz Festival (JJF) ke-9 akan digelar di Jakarta International Expo, Jakarta. Sejak 2008, Kemendag menjadi bagian kesuksesan festival ini.
Panggung Hall of the World Music di Hall B2 akan menampilkan artis-artis ternama, seperti the Soul Rebels, Emily Elbert, Tulus, Nino dan Mellow Motif.
JJF yang diselenggarakan oleh Java Festival Production ini selain melibatkan para musisi jazz dari Indonesia seperti Dwiki Dharmawan, Barry Likumahuwa, dan Indra Lesmana, juga menghadirkan para musisi jazz dari berbagai negara, antara lain Joss Stone, Lisa Stanfield, Basia, dan Craig David.
“Ini menunjukkan Indonesia menjadi salah satu negara tujuan bagi para musisi jazz dunia untuk unjuk gigi dan memperlihatkan kemampuan bermusik mereka. Ajang ini diharapkan dimanfaatkan sebagai media untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia melalui kekayaan budaya dengan segala potensi yang dimiliki,” ujar Gusmardi.