BISNIS.COM, JAKARTA--Ada pilihan baru bagi warga Jakarta yang ingin menikmati nuansa seni dan kuliner di pusat kota. Pada 17 April 2013 akan dibuka kembali Gedung Kunstkring, yang merupakan pusat seni dan budaya pada zaman kolonial Belanda.
Pembukaan kembali gedung yang berlokasi di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat ini didukung oleh Tugu Group yang bekerja sama dengan Lingkar Seni Indonesia.
Bangunan yang merupakan bagian sejarah penting dalam masuknya aliran seni modern di Indonesia ini dikemas ulang dan akan diresmikan dengan nama Tugu Kunstkring Paleis.
“Ketika menata gedung ini, satu hal yang amat kami perhatikan adalah bagaimana menjaga keaslian fisik bangunan dan mempertahankan kisah sejarahnya, mengembalikan keindahan sekaligus meniupkan jiwa kesenian serta kebudayaan Nusantara," ujar Anhar Setjadibrata, pendiri Tugu Group, dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (13/4/2013).
Gedung Kunstkring diresmikan oleh Gubernur Jenderal Pemerintah Hindia Belanda Frederick Idenburg pada 17 April 1914 di Van Heutsz Boulevard, ibukota Batavia saat itu.
Gedung yang didesain oleh arsitek P.A.J. Moojen tersebut dimiliki oleh Nederlansch Indische Kunstkring, kelompok seniman dan budayawan Hindia Belanda.
Sejak saat itu Gedung Kunstkring difungsikan sebagai Bangunan tempat pameran karya, pagelaran musik, kuliah seni, kelas melukis, serta perpustakaan seni di tahun 1914-1942-an.
Dalam perjalanannya, Gedung Kunstkring sempat berubah fungsi menjadi kantor imigrasi di tahun
1950-1993, kemudian sempat juga terbengkalai dan dijarah, gedung ini pun dipugar dan dialihfungsikan sebagai restoran dan galeri seni pada 2013. (Foto:yahoo.com)
Show
GEDUNG KUNSTKRING: Galeri Seni & Kuliner Baru Tapi Lama di Jakarta
Penulis : Farodilah Muqoddam
Editor : Bambang Supriyanto