Show

SENI RUPA: Goethe Gelar Pameran Riverscapes In Flux

Herry Suhendra
Kamis, 6 Juni 2013 - 18:51
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA--Goethe Institut menggelar pameran seni rupa internasional mengenai lingkungan hidup dan kebudayaan bentang sungai di Asia Tenggara dengan tema Riverscapes In Flux mulai hari ini, Kamis (6/6/2013) di Langgeng Art Foundation, Yogyakarta.

Pameran yang berlangsung sampai 19 Juni 2013 ini menampilkan karya dari seniman Indonesia (Achmad Krisgata, Woto Wibowo “Wok the Rock”, Budi Dharmawan, Mahardika Yudha); Vietnam (Nguyen Thi Thanh Mai, Phan Thao Nguyen, Luong Hué Trinh, Nguyén Thé Son);  Thailand (Anothai Nitibon & Jean David Ciallouet, Jedsada Tangtrakulwong, Sutthirat Supaparinya);  Kamboja (Lim Sokchanlina, Than Sok, Vuth Lyno);  Myanmar (Aung Ko) dan Filipina (Christina Poplador, Jon Romero).

Proyek seni “Riverscapes In Flux” yang awalnya dirancang dan diselenggarakan oleh Goethe-Institut di Vietnam berupaya untuk mengangkat wacana isu kunci lingkungan hidup ini dalam sebuah konteks yang baru.

Goethe-Institut mengundang seniman-seniman muda dari Vietnam, Thailand, Kamboja, Myanmar, Indonesia, dan Filipina untuk membawa perubahan-perubahan lingkungan hidup -sebagaimana perubahan sosial-ekonomi dan budaya yang dihadapi bentang-bentang sungai di negara-negara tersebut- dalam karya mereka.

Didukung oleh kurator-kurator berpengalaman, 17 karya seni telah tercipta, bentuknya sangat beragam, ada yang instalasi multimedia, seri foto, video, hingga instalasi benda.

Pameran “Riverscapes IN FLUX” telah ditampilkan di Hanoi, Ho Chi Minh (Vietnam), Bangkok (Thailand), Phnom Penh (Kamboja) dan Manila (Filipina). Untuk Indonesia Goethe-Institut memilih Yogyakarta sebagai tempat penyelenggaraan.

Sebagaimana di kota-kota sebelumnya pameran ini akan dilengkapi dengan berbagai kegiatan pendidikan dan budaya, seperti pemutaran film, tur keliling pameran bersama kurator, serta diskusi bersama seniman yang terlibat dan ahli lingkungan hidup.

Sungai memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Asia Tenggara, antara lain sebagai rute transportasi, jalur perdagangan antardaerah dan antarnegara serta ekosistem esensial yang juga memberi manfaat ekonomi bagi penduduk di sekitarnya.

Aliran-aliran air menjamin persediaan pangan dan energi, tidak hanya bagi penduduk lokal melainkan juga untuk skala daerah yang lebih besar. Namun, saat ini eksploitasi ekonomi atas sungai serta dampak pembangunan sosial-ekonomi yang dinamis telah memberi dampak jangka panjang bagi bentang-bentang sungai.

Perubahan iklim mengancam keberlangsungan ekosistem. Banyak daerah menghadapi bahaya banjir ekstrem, sementara daerah lain justru menderita kelangkaan air. Kehidupan jutaan umat manusia di sepanjang tepi sungai menjadi pertaruhan, baik saat ini maupun di masa depan.

Penulis : Herry Suhendra
Editor : Sepudin Zuhri
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro