BISNIS.COM, JAKARTA— Saat datang ke pesta seringkali dijadikan ajang untuk mengeksplorasi minat untuk tampil berbeda dari hari biasanya dengan busana pesta.
Menggunakan aksesoris di kepala juga seringkali menjadi pilihan bagi kalangan wanita untuk tampil berbeda di perhelatan pesta.
“Memakai sesuatu ada tujuannya. Maksudnya apa,” kata Perancang Busana Musa Widyawodjo saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Minggu (23/6/2013).
Musa mengatakan agar penampilan aksesoris di bagian kepala tersebut, meskipun di perhelatan pesta, agar tidak terlihat berlebihan.
Dominasi perhiasan di kepala, ujarnya, bisa diseimbangkan dengan paduan busana pesta yang sederhana yaitu dengan potongan busana pesta lebih klasik, jika menggunakan bahan bermotif sebaiknya pilih yang kecil seperti bunga atau garis.
“Kalau berlebihan semua, akan menimbulkan gaya murahan dan gaya yang sifatnya norak,” kata Musa yang menjadi Penasehat Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI).
Musa mengatakan aksesoris di bagian kepala saat di ajang pesta, biasanya tergantung dari kebiasaan atau budaya di suatu negara.
Misal jika di Inggris, wanita di negara tersebut terbiasa menggunakan topi saat ada acara khusus, seperti saat datang ke gereja, ke pesta pernikahan, acara minum teh, atau di acara pacuan kuda.
“Itu salah satu budaya. Indonesia budayanya bersanggul, memasang bunga dan sunting,” kata Musa.
Musa mengatakan tapi tidak menutup kemungkinan wanita Indonesia juga bisa menggunakan topi saat mendatangi acara yang sesuai, asalkan ada tujuan dan mempunyai pertimbangan khusus dan pendapat umum.
“Misal kalau memakai topi yang lebar dan ringan, jika digunakan di acara outdoor yang tiupan anginnya besar maka akan meimbulkan masalah. Lebih bagus [topi dilepas],” kata Musa.
Tips menggunakan aksesoris di kepala saat pesta:
- Pilih perhiasan di kepala dengan mempertimbangkan maksud, tujuan, dan pendapat umum
- Sesuaikan aksesoris di bagian kepala dengan etika dan kelaziman (ltc)