Bisnis.com, SALATIGA--- Kota Salatiga, Jawa Tengah, merupakan salah satu tujuan mudik.
Di kota yang terletak di bawah lereng Gunung Merbabu itu, hawa dingin akan menemani hari-hari para pemudik di masa liburan Idulfitri 1434 Hijriah ini.
Untuk mengusir hawa dingin, pengunjung kota ini dapat menikmati wedang (minuman hangat) ronde.
Minuman yang disajikan dalam mangkuk ini berisi bola mochi, kacang goreng, potongan agar-agar dan seringkali divariasi dengan tambahan tape ketan atau susu.
Penjual wedang ronde dapat ditemui di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, pusat kota Salatiga, yang dipenuhi pertokoan.
Di jalan searah ini, penjual minuman hangat itu dapat ditemui di sisi kiri maupun kanan jalan.
Selain di jalan itu, penjual ronde juga terdapat di Jalan Ahmad Yani atau kawasan Pujasera. Kendati terdapat banyak penjual, ronde yang memiliki “nama besar” di kota ini antara lain Ronde Mak Pari serta Ronde Jago.
Pada umumnya, pengunjung dapat menikmati minuman rasa jahe ini dengan cara duduk lesehan di atas lembar tikar. Para penjual ronde berjualan di depan toko yang telah tutup atau di atas trotoar.
Sejumlah penikmat ronde memilih kuliner ini untuk melepas rindu dengan Salatiga yang terkenal dingin. “Minum ronde ini sekalian untuk nostalgia,” kata Yanto, 28, warga Salatiga yang bekerja di Yogyakarta, Kamis (8/8/2013).
Sambil berkumpul dengan sejumlah rekannya, Yanto menikmati semangkuk ronde. Minuman ini, ujarnya, cukup identik dengan kota yang hanya memiliki empat kecamatan ini. “Jarang-jarang punya waktu kumpul dengan teman. Sekali kumpul, sambil minum ronde,” ujarnya.
Sejumlah penjual ronde buka hingga dini hari. Semakin malam, udara kota ini dapat membuat pengunjung mengencangkan jaket. Tentu saja, minuman ini lebih “nikmat” disantap pada malam hari.
Selain ronde, kuliner Salatiga lainnya yang bisa dilirik adalah Nasi Tumpang Koyor, yang juga banyak dijual di Jalan Jenderal Sudirman pada malam hari. Sementara itu, sebagai oleh-oleh, pemudik bisa membungkus makanan kering seperti enting-enting gepuk serta gula kacang (ampyang).