Bisnis.com, KUPANG - Sail Komodo 2013 akan memberi manfaat jangka panjang untuk rakyat di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yakni promosi berbagai potensi wisata NTT oleh para peserta sepulang ke negara masing-masing.
"Dengan demikian, seluruh potensi parwisata di daerah itu akan menjadi titik singgah bagi para wisatawan dari berbagai negara di dunia pada masa yang akan datang," ujar Hamka Haris, Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (5/9).
Menurutnya, manfaat dari pelaksanaan Sail Komodo 2013 tidak bisa langsung dirasakan masyarakat. Manfaatnya baru akan dirasakan untuk jangka panjang.
"Pemerintah ingin menjadikan NTT sebagai destinasi wisata dunia baru bagi para petualangan dan Sail Komodo 2013 adalah momentum untuk mencapai keinginan itu," katanya.
Karena itu, dalam berbagai kesempatan selalu menekankan kepada pemerintah dan rakyat daerah ini untuk memberikan rasa nyaman dan kesan yang baik bagi setiap peserta Sail Komodo yang mengunjungi 21 kabupaten/kota di NTT.
Kesan yang baik ini perlu ditunjukan agar setelah para peserta Sail Komodo 2013 ini kembali ke negara asal, dapat menceritakan kembali kesan yang baik ini kepada sanak saudara dan teman-teman di negara masing-masing.
Artinya, NTT yang kaya dengan potensi pariwisata ini saja tidak cukup, tetapi bagaimana keramahan masyarakat NTT untuk menerima kehadiran wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam NTT.
"Jika para wisatawan merasa tidak nyaman berada di NTT, maka pariwisata daerah ini tidak bisa berkembang lebih maju seperti daerah lain di Indonesia,"ungkapnya.
Mengenai kesiapan pada acara puncak di Labuan Bajo, dia mengatakan persiapan sudah cukup matang, baik penginapan, sarana dan prasarana penunjang.
Bandar udara sudah diperpanjang, begitu pun pelabuhan laut serta ruas-ruas jalan yang menghubungkan satu destinasi dengan destinasi lain.
Di samping itu, panitia terus mempersiapan berbagai acara budaya untuk memeriahkan acara puncak pada 14 September 2013 yang akan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Antara)
