Bisnis.com, MANADO - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Sulawesi Utara memprediksi konsep hotel budget akan berkembang lebih pesat dibandingkan jenis berbintang seiring dengan upaya efisiensi biaya operasional.
Ketua PHRI Sulut Jhonny Lieke mengatakan ada beberapa hotel budget yang sedang dibangun seiring bertambahnya wisatawan yang berkunjung ke Manado dan Sulut.
"Memang, hotel budget sedang berkembang saat ini. Beberapa pengusaha memilih membangun hotel budget dengan alasan efisiensi biaya operasional," katanya kepada Bisnis, Selasa (5/11/2013).
Dia mengatakan manajemen hotel budget bisa menghemat beberapa pos biaya operasional, antara lain penggunaan listrik dan gaji pegawai. Menurutnya, selisih biaya untuk listrik saja diperkirakan bisa mencapai sekitar 30% apabila mengoperasikan hotel budget.
"Dari sisi biaya pegawai pun bisa berhemat, karena jumlahnya yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hotel berbintang," ujarnya. Menurutnya, pertumbuhan hotel budget membuat wisatawan lebih banyak pilihan untuk menginap.
Dia mengatakan ada wisatawan yang cenderung memilih hotel budget dengan alasan tidak membutuhkan fasilitas hotel berbintang empat atau lima.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut mencatat okupansi hotel pada Juli berada pada level 53,73% atau turun 0,24 poin dibandingkan dengan 53,97% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dia mengatakan okupansi setiap hotel di Sulut tidak sama, bergantung pada segmen mana yang dibidik.
Menurutnya, banyaknya kegiatan internasional di provinsi tersebut cukup mendongkrak tingkat hunian kamar secara umum. "Biasanya tamu kegiatan internasional akan menyebar di beberapa hotel," ujarnya. (Thomas Mola & Roberto Purba)