Bisnis.com, JAKARTA - Kebijaksanaan yang diterima tentang makanan bayi telah bergeser seiring dengan berjalannya waktu.
Dulu, saat Pemerintahan Ratu Victoria di Inggris, orang tua disarankan untuk tidak memperkenalkan makanan padat (makanan keras) sebelum bayi itu berusia 9 bulan.
Seperti dikutip dari mirror.co.uk, Pada era 1950-an, beberap ahli merekomendasikan bayi memulai makanan padat/keras setelah berusia 4 pekan atau 6 pekan, sesuatu yang kita anggap sebagai kejahatan terhadap hak asasi manusia saat ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dalam 6 bulan pertama dan dilanjutkan terus hingga 2 tahun.
Beberapa petunjuk lain menyarankan bayi baru dapat disuapi dengan makanan keras setelah berusia 4 atau 6 bulan.
Namun, baru-baru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat merilis sebuah studi yang menunjukkan bahwa banyak orang tua bahkan tidak menunggu empat bulan untuk menyuapi bayi dengan makanan padat.
Bahkan, 40% orang tua di AS telah memberikan makanan padat pada bayi mereka ketika bayi belum berusia 4 bulan. Terlebih bayi yang menggunakan susu formula cenderung lebih cepat diperkenalkan dengan makanan padat (solid foods).
Orang tua tersebut beranggapan dengan memberikan makanan padat pada bayi mereka, maka akan membantu si bayi tidur lelap dan lama.
Padahal, cara itu salah besar. Penelitian memperlihatkan apakah sereal bayi membantu bayi (di bawah 6 bulan) tidur lelap lebih lama telah memperlihatkan tidak ada manfaatnya.
Orang tua hanya berdasarkan perasaan mereka tanpa mendengar saran para ahli. Hingga 5 tahun yang lalu, beberapa otoritas kesehatan menyarankan orang tua untuk menghindarkan susu sapi kepada anak mereka hingga berumur 1 tahun, telur hingga bayi berusia 2 tahun dan lainnya yang mengandung akcang hingga usia 3 tahun.
Hal itu dimaksudkan jika mengkonsumsi makanan tersbeut, maka bayi akan alergi hingga sepanjang usianya.
Para ahli alergi menilai pemikiran itu salah. Justru orang tua perlu memperkenalkan makanan tersebut seperti susu sapi, kacang, dan telur, agar tubuh bayi lebih tahan terhadap alergi.
Rekomendasi baru yang dipublikasikan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology, mengatakan cara terbaik untuk mencegah penyakit alergi adalah menyusui.
Fashion