Bisnis.com, JAKARTA - Tahukah Anda, gaya hidup malas akan mempengaruhi otak Anda. Kurangnya gerak tubuh (pemalasa) mengubah bentuk neuron yang mengontrol fungsi jantung.
Seperti dikutip dari www.dailymail.co.uk, sebuah penelitian pada tikus menunjukkan latihan memiliki efek nyata pada otak mereka. Hal ini bisa serupa dengan manusia yang juga sama dalam fungsi otaknya.
Otak dari orang yang pemalas seperti halnya dalam penelitian tikus tersebut telah mengubah dan lebih rentan terhadap masalah jantung.
Padahal, olah raga dapat menciptakan sel baru pada otak dan mengubah cara dalam pengoperasiannya. Gaya hidup malas tampak akan membentuk kembali pikiran Anda.
Sebuah studi baru menelanjangi kemungkinan bahwa malas berolah raga dapat mempengaruhi neuron seseorang, berdampak bukan hanya otak tapi berpotensi merusak hati juga.
Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal Of Comparative Neurology, dilakukan di Wayne State University School of Medicine dilakukan pada tikus .
Sebagian dari tikus dimasukkan ke dalam kandang dengan roda berjalan, sedangkan binatang yang tersisa tanpa dikandangi.
Tikus-tikus terbatas dengan roda segera berjalan selama sekitar tiga jam sehari, sementara yang lain mengadopsi pola hidup mereka.
Penelitian ini mungkin memiliki implikasi bagi manusia karena kita memiliki wilayah otak yang sama, yang berfungsi dengan cara yang sama.
Para ilmuwan melihat otak tikus mereka dan menemukan perbedaan besar antara kedua kelompok dalam bentuk beberapa neuron dalam wilayah otak.
Neuron di otak tikus yang berjalan adalah sama seperti mereka berada di awal penelitian, tetapi tikus yang diletakan di rumah tanpa dikandangi telah tumbuh 'cabang' baru, membuat mereka lebih sensitif terhadap rangsangan .
Peningkatan sensitivitas ini dapat menyebabkan masalah, kata Patrick Mueller, seorang profesor fisiologi di Wayne State University yang mengawasi studi baru.
Dia mengatakan 'overactivity' dari sistem saraf simpatik berkontribusi pada penyakit jantung.
Jika pembuluh darah menyempit terlalu banyak, terlalu sedikit atau terlalu sering, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan kerusakan pada sistem kardiovaskular.
Temuan ini penting karena meningkatkan pengetahuan tentang berbagai cara di mana kurang olahraga dapat menyebabkan penyakit jantung, serta bagaimana aktivitas dapat mengubah otak kita.