Bisnis.com, JAKARTA - Penderita katarak di Indonesia merupakan yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Setiap tahun muncul sebanyak 210.000 kasus katarak baru di negeri ini.
Dokter Yeni Dwi Lestari, Ketua Seksi Penanggulangan Buta Katarak Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (SPBK-Perdami), mengatakan jumlah kebutaan di Indonesia juga paling tinggi di Asia Tenggara.
"Sepertinya hal itu belum menjadi prioritas dari Kementrian Kesehatan, sehingga mengalami banyak kendala," kata Yeni seusai menerima secara simbolis dana Rp385 juta untuk pembelian alat operasi katarak mikroskop portable dari Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmaja di Jakarta, Selasa (25/2/2014).
Dia menuturkan jumlah penderita katarak di Indonesia diperkirakan sekitar 1,5% dari jumlah seluruh penderita katarak di dunia. Karena itu, kebutuhan akan layanan operasi katarak dengan harga yang terjangkau sangat diperlukan.
Mikroskop portable ini merupakan komponen untuk melakukan salah satu teknik operasi katarak, yaitu teknik fako-emulsifikasi, yang memanfaatkan getaran ultrasonik untuk menghancurkan selaput katarak. Harganya cukup mahal.
Menurut Yeni, katarak merupakan kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. Jika sudah parah, selaput katarak dapat menghalangi masuk cahaya secara total, sehingga mengakibatkan kebutaan.
Untuk mengobatinya, penderita harus melakukan pembedahan dengan mengeluarkan lensa yang keruh, dan menggantinya dengan lensa tanam buatan.
"Operasi katarak dapat dilakukan dengan mikroskop dan mesin fako-emulsifikasi, yang memanfaatkan getaran ultrasonik untuk menghancurkan selaput katarak," ungkap Yeni.
Dia mengatakan masalah katarak ini tak bisa dihindari, karena terkait dengan pertambahan usia seseorang. Biasanya orang mulai diserang katarak pada usia 50 tahun ke atas. "Namun, di Indonesia banyak yang usia 40 tahun sudah menderita katarak, dan harus dioperasi," tambahnya.
Untuk memperlambat datangnya katarak, lanjut dokter spesialis mata ini, sebaiknya lakukan beberapa hal ini:
1. Sebaiknya jauhi paparan langsung sinar matahari.
2. Bila bepergian ke pantai atau main dilaut, usahakan memakai alat pelindung wajah dengan topi atau caping, dan kacamata.
3. Biasakan menjaga pola hidup sehat, dengan mengkonsumsi makanan sehat, dan olahraga.
4. Hindari hal-hal yang bisa memicu timbulnya kencing manis, karena penyakit tersebut berpotensi timbulnya katarak.
5. Bila sudah terkena katarak, sebaiknya sejak dini diperiksakan ke dokter, dan dilakukan tindakan yang seharunya, seperti operasi katarak.
Fashion
Penderita Katarak di Indonesia Tertinggi di Asean, Bagaimana Mencegahnya?
Penulis : Rahmayulis Saleh