Bisnis.com, JAKARTA-- Royal Philips menghadirkan inovasi AlluraClarity intervention suite, dengan teknologi terbaru ClarityIQ untuk menjawab tantangan terkait peralatan pencitraan medis di Indonesia.
Philips Bermitra dengan Rumah Sakit Jantung Binawaluya, menawarkan ruang kateterisasi AlluraClarity, solusi dalam menyeimbangkan radiasi rendah, dan kualitas pencitraan pertama di Asean.
"Teknologi AlluraClarity dalam ruang kateterisasi merupakan terobosan inovasi. Philips mengaplikasikan teknologi ini bersama RS Jantung Binawaluya, untuk memastikan tersedianya layanan pasien dengan kualitas tinggi," kata Gene Saragnese, Executive Vice President dan CEO Imaging Systems, Philips, di Jakarta, Rabu (26/3/14).
Dia menuturkan sistem pencitraan AlluraClarity yang terbaru, merupakan satu solusi untuk rumah sakit di Indonesia.
AlluraClarity dengan teknologi ClarityIQ, lanjutnya, mampu mengurangi radiasi hingga 73% selama prosedur intervensi radiologi berlangsung.
Dia menjelaskan AlluraClarity telah mencapai penurunan dosis X-ray yang signifikan dengan kualitas pencitraaan yang tinggi, melalui teknologi pengambilan gambar secara real-time, serta teknologi pemrosesan gambar ClarityIQ yang kuat.
Gene menuturkan Philips berkolaborasi dengan dokter spesialis bedah di seluruh dunia, dan telah mengkalibrasi lebih dari 500 parameter sistem di bagian lini gambar digital yang fleksibel. Mulai dari bagian tabung hingga display, yang memungkinkan pengguna dapat memilih konfigurasi aplikasi-spesifikasi yang sangat mendekati dan tidak terbatas, seperti untuk intervensi syaraf dan kardio.
Sementara itu dokter Muhammad Munawar, Ketua Komite Medik RS Jantung Binawaluya, mengatakan RS itu menggunakan alat tersebut hampir setiap hari, untuk mempoleh hasil pencitraan berkualitas tinggi sekaligus lebih aman bagi pasiennya.
Philips bersama dengan Binawaluya melatih para tenaga medis dan dokter, untuk mengoperasikan sistem ini guna memberikan hasil terbaik.
"Para dokter bergantung pada keakuratan dan kecepatan pencitraan dalam tindakan bedah minimal invasif," ujar Munawar.
Dia menambahkan dengan teknologi ini hasil pencitraannya berkualitas, namun tingkat radiasi X-ray yang jauh lebih rendah.
"Hal ini tidak dimungkinkan dengan sistem pencitraan yang sudah ada. Dosis radiasi yang lebih kecil, berarti keamanan bagi pasien meningkat, dengan lebih sedikit komplikasi dari paparan radiasi," katanya.
Dia menjelaskan para dokter di RS Binawaluya memonitor tingkat dosis radiasi secara real time, menggunakan sistem DoseAware Philips.
Sistem ini menghasilkan data dan petunjuk waktu secara instan dalam ruang pemeriksaan, sehingga para staf dapat segera melihat tingkat paparan radiasi pada dokter, perawat, dan radiografer dalam ruangan tersebut, serta memberikan kemampuan bagi dokter untuk memodifikasi cara kerja mereka.
Fashion
Royal Philips Hadirkan AlluraClarity Intervention Suite
Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Martin Sihombing