Bisnis.com, MATARAM--Pantai Tanjung Ringgit menjadi salah satu lokasi wisata yang mulai dikenal masyarakat beberapa waktu terahir.
Tanjung Ringgit terletak di ujung selatan Pulau Lombok menghadap langsung Samudera Indonesia di bagian Selatan. Setidaknya terdapat tiga kawasan pantai yakni Pantai Tanjung Ringgit, Pantai Tanjung Cina dan Pantai Tanjung Perak.
Terletak di Kecamatan Jerowaru, Desa Pemokong, Pantai Tanjung Ringgit memiliki pesona pantai dengan tebing curam dan bukit-bukit yang mempesona.
Lokasi ini dapat ditempuh sekitar 30 menit dari pusat desa atau 2,5 jam dari Bandara Internasional Lombok dengan jarak sekitar 90 Km.
Akses jalan yang buruk dan tidak adanya kendaraan umum menuju Tanjung Ringgit menjadikan kendala terbesar bagi pelancong yang ingin menikmati keindahan pantai ini.
Menyuguhkan keindahan laut dengan gradasi warna di pantai antara hijau tosca, kehijauan, hingga kebiruan, Tanjung Ringgit sangat layak untuk didatangi.
Pemandangan langsung menuju Samudera Indonesia itu menjadi daya tarik tersendiri.
Tidak hanya itu, di pantai ini juga terdapat peninggalan masa penjajahan Jepang berupa meriam raksasa, goa, serta bunker.
Konon, lokasi ini dijadikan benteng pertahanan bagi tentara Jepang pada masa Perang Dunia II, sekitar tahun 1942.
Saat itu, Jepang mendarat di wilayah Pemokong, Tanjung Ringgit untuk menguasai daerah sekitarnya.
Tentara Jepang bahkan membangun terowongan bawah tanah untuk menghadapi serangan sekutu.
Goa-goa itu hingga kini masih lestari bersama dengan meriam Jepang yang saat ini dalam kondisi memprihatinkan.
Meriam ini memiliki panjang sekitar 5 meter dengan diameter luar sekitar 27 Cm dan diameter dalam 16 Cm.
Wisatawan pasti akan takjub saat berdiri di bukit-bukit dan tebing curam serta menyaksikan indahnya Tanjung Ringgit.
Namun, di pantai ini, belum ada fasilitas apa pun yang disediakan bagi pelancong.
Tebing-tebing curam itu mengingatkan akan Bukit Uluwatu di Bali.
Tetapi di Tanjung ringgit terasa lebih alami karena memang belum tersentuh oleh investor.
Pengunjung juga dapat turun dari atas ketinggian bukit bertebing curam. Tenang, tidak harus melewati tebing itu, tetapi melalui lorong yang bisa menembus perbukitan.
Caranya melalui anak tangga yang akan tembus hingga ke bibir pantai. Di dekat air laut, terdapat sebuah keanehan karena ada sumur air tawar yang bisa langsung diminum. Padahal, sumur itu berada di dinding tebing yang langsung berhadapan dengan lautan luas. Menakjubkan!
