Penari dari Bengkel Tari AyuBulan/bengkeltari
Show

AyuBulan Hadirkan Legenda Legong di Galeri Indonesia Kaya

Puput Ady Sukarno
Sabtu, 31 Mei 2014 - 23:29
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Galeri Indonesia Kaya bekerja sama dengan Bengkel Tari AyuBulan mengangkat salah satu tarian tradisional Bali dalam sebuah pertunjukan  bertajuk Legenda Legong  di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Sabtu (31/5/2014).

Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation mengatakan Bali memiliki keragaman budaya yang sangat istimewa dan selalu mengundang decak kagum bagi setiap orang yang menyaksikannya, khususnya kesenian tari  yang tidak hanya unik, tetapi  juga mengandung filosofi. Namun,  ragam koreografi ini berada di ambang kepunahan.

"Untuk itu, Galeri Indonesia Kaya ingin mendekatkan masyarakat dengan kesenian tari  ini, sehingga kita bisa bersama-sama mengapresiasi, menjaga dan turut melestarikan warisan budaya ini,” ujarnya, dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (31/5).

Dalam pertunjukan bertajuk Legenda Legong ini, Bengkel Tari AyuBulan menampilkan tarian Legong yang mempunyai banyak versi dan pengembangan.

Melalui pertunjukan yang berdurasi 60 menit ini, pengunjung Galeri Indonesia Kaya disuguhkan kata pengantar mengenai Legong dan beberapa ragam Legong oleh 12 penari dengan sejarah dan keindahannya masing-masing, yaitu Tari Gabor, Tari Legong Kuntul dan Tari Legong Mintaraga.

Legong Kuntul merupakan  tarian tua yang terinspirasi dari gerakan burung kuntul, bangau putih khas Bali, yang tenang dan elegan. Pertunjukan Legong Kuntul sempat menghilang selama bertahun-tahun sampai akhirnya pada 1970-an Ni Reneng dan Anak Agung Raka Saba mencoba mengingat-ingat kembali gerakan-gerakannya hingga akhirnya tarian indah ini berhasil dihidupkan kembali.

Legong ini menggambarkan bangau-bangau yang berkumpul untuk minum dan beristirahat di tepian sungai.

Menurut Putri Minangsari, salah satu penari mengatakan  ada banyak tarian khas Bali yang memiliki keindahan koreografi dan makna yang terkandung dalam ekspresi dan gerakannya yang dapat diolah untuk panggung masa kini.

"Melalui pertunjukan Legenda Legong ini kami ingin mengangkat dan menunjukkan ragam tarian egong kepada masyarakat luas dan juga menyadarkan kita akan berbagai kekayaan yang dimiliki Indonesia. Selayaknya, generasi muda bangga akan keragaman budaya yang dimilikinya dan turut serta mempertahankan eksistensi kebudayaan Indonesia,” ujarnya.

Bengkel Tari AyuBulan adalah komunitas tari Bali, khususnya tari-tarian yang berakar Legong yang berdiri sejak 20 tahun lalu di Bandung. Beranggotakan penari-penari berdedikasi tinggi yang mempelajari, mengajarkan, dan mempertunjukkan ragam koreografi klasik Legong yang beberapa diantaranya di ambang kepunahan.

 Kini Bengkel Tari yang dipimpin maestro tari Legong Bulantrisna Djelantik, berkiprah di Jakarta dan Bandung dengan anggota lebih dari 25 orang yang semuanya aktif terlibat dalam merawat warisan budaya Legong.

 

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro