Fashion

Depapre Bag: Tas Yang Terinspirasi dari Tanah Papua

Deliana Pradhita Sari
Selasa, 17 Juni 2014 - 11:11
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Berawal dari hobi dan kecintaannya terhadap batik, Ella V. Brizadly melansir sebuah fashion brand dengan nama PRibuMI.

Tidak hanya menekankan prinsip bisnis, hal ini juga merupakan aksi nyata Ella dalam rangka turut serta melestarikan, menjaga, dan mengenalkan lebih luas lagi warisan budaya bangsa.

“Kain tradisional Indonesia tak hanya sebatas tekstil. Di balik itu semua ada sebuah cerita yang penuh makna dan penghayatan,” kata Ella V. Brizadly, Desainer dan pendiri PRibuMI kepada Bisnis beberapa waktu yang lalu.

Kain tradisional Indonesia yang tersebar dari tanah Aceh sampai tanah Papua lahir dari sebuah pemikiran akal budi nan sempurna.

PRibuMI, tambahnya, adalah aksi nyata untuk melestarikan dan memperkenalkan kain-kain tradisional Indonesia.

PRibuMI telah melahirkan varian produk fesyen seperti exclusive handbags, footwear dan small leather goods. 

Setiap produk PRibuMI. menggunakan nama-nama daerah yang ada di Indonesia.

Koleksi terbaru PRibuMI kali ini dinamai Depapre Fringe Bag. Depapre adalah nama sebuah daerah yang terletak di Jayapura, Papua.

Depapre Fringe Bag terinspirasi dari eksotisme tanah Papua. Mengintepretasikan keindahan dan keceriaan yang diiringi tabuhan alat musik tifa di alam terbuka.

Aplikasi motif dan warna kain tradisional pada Depapre Fringe Bag adalah kolaborasi untuk mempercantik tampilan layaknya pesona warna bulu burung cendrawasih, fauna kebanggaan Papua.

Penggunaan material genuine leather memberikan kesan tangguh sekaligus sexy. Depapre Fringe Bag menggambarkan aura romantisme klasik tetapi  modern.

Untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen, PRibuMI menghadirkan Depapre Fringe Bag ke dalam dua series. 

Signature Series, hadir dengan sentuhan aplikasi kain tradisional Indonesia dan dikombinasikan dengan genuine leather. Sedangkan Royal Series hadir hanya dengan menggunakan genuine leather.

“Depapre Fringe Bag membawa kembali semangat jiwa muda. Mematahkan anggapan bahwa antik dan klasik selalu kuno atau ketinggalan zaman, tetapi tetap bisa menciptakan romantisme klasik namun modern sekaligus ceria, seperti fringe bag,” pungkasnya.

Editor : Saeno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro